JabarToday.com — Komandan Distrik Militer (Dandim) 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, Kolonel Kavaleri Hendi Suhendi, merupakan putra daerah asli Jawa Barat. Pada Minggu 13 Oktober 2019, pria kelahiran Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu genap berusia 49 tahun.
Hanya sehari menjelang Hari Ulang Tahunnya yang ke-49, Hendi harus melepaskan jabatannya sebagai Dandim Kendari akibat postingan istrinya, Irma Zulkfili Nasution, di media sosial yang dianggap “nyinyir” terhadap Menko Polhukam Wiranto yang ditusuk di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Jabatan Kolonel Hendi Suhendi sebagai Dandim Kendari resmi dicopot, Sabtu (12/10/2019), di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia baru menjabat sebagai Dandim Kendari selama 55 hari.
Tak hanya copot jabatan, Kolonel Hendi Suhendi harus rela menjalani penahanan ringan selama 14 hari. Untuk sementara, Hendi akan menjadi pamen (perwira menengah) di Kodam XIV/Hasanuddin.
Sebelumnya, ketika masih berpangkat Letkol, Hendi menjabat Dandim 0303/Bengkalis (2011), saat Kodim masih berkantor di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kota Dumai.
Pemecatan Hendi viral di media sosial. Rekan-rekan masa sekolahnya juga bermunculan di media sosial. Profilnya pun banyak diungkap warganet yang mengenalnya.
Dikatakan, Hendi Suhendi adalah lulusan SMP Negeri 1 Karawang tahun 1986, lalu melanjutkan ke SMA Negeri 1 Karawang dan lulus tahun 1989.
Bahkan, Hendi dianggap warga Karawang cocok untuk menjadi Bupati Karawang. “Uih weh pak ka Tanah Pasundan. Karawang leuwih butuh bapak,” kata seorang warganet asal Karawang. (Pulang saja Pak ke Tanah Pasundan. Karawang lebih membutuhkan Bapak).
“Calon bupati Karawang Insya Allah,” tutur yang lainnya. “Pulang aja pak. Nyalon bupati. Saya pasti pilih bapak jika nyalon,” tulis Ahmad Nur.*