PPP Bebaskan Kader Pilih Cagub Jabar

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat terbelah dalam memberikan dukungan kepada calon gubernur Jabar. Menurut Ketua Majelis Pakar DPW PPP Jabar, Hidayat Zaini, koalisi dengan Calon Gubernur Jabar petahana Ahmad Heryawan yang berpasangan dengan Deddy Mizwar cacat prosedural, karena tidak melalui rapat yang dihadiri oleh Ketua DPW, Sekretaris DPW, Majelis Pertimbangan Partai, Majelis Pakar Partai, dan Majelis Syariah.

“Pengurus harian DPW tidak melalui mekanisme yang diatur dalam AD/ART partai. Juga tidak melalui rapat majelis partai sesuai dengan Pasal 56 AD/ART PPP,” kata Hidayat dalam jumpa pers di Hotel Lingga, Senin (21/1).

Seperti diketahui, para kader partai berlambang Ka’bah itu tidak seluruhnya mendukung Aher-Demiz. Sebagian ada yang merapat ke Tatang Farhanul Hakim, pasangan Calon Gubernur Irianto MS Syaifuddin alias Yance. Hal itu didasarkan kedekatan kader partai dengan mantan Bupati Tasikmalaya tersebut.

“Yang paling dekat adalah pak Tatang, karena pernah lama berkecimpung di PPP. Selain itu, tidak ada kader kami yang menjadi salah satu calon gubernur,” terangnya.

Akibatnya sempat muncul isu pemecatan terhadap para kader yang tidak mendukung Aher-Demiz di Pemilihan Gubernur Jabar mendatang. Namun, hal itu ditepis Hidayat, yang menyebut isu pemecatan sangatlah menganggu partai. Menurutnya, itu hanyalah bentuk kekecewaan dari para kader.

“Kader partai kecewa. Di usia 40 tahun ini dan kita urutan kelima di pusat, tapi tidak memiliki kader yang menjadi calon gubernur atau wakil gubernur di pemilihan mendatang,” ujarnya.

Hidayat juga menyatakan siapapun yang menang di Pilgub Jabar mendatang, tidak berefek ke partai yang diketuai oleh Suryadharma Ali tersebut. Maka itu, pihaknya menyerahkan kepada para kader untuk memilih pasangan yang mereka anggap baik dan dekat.

“Kita bebaskan saja untuk memilih yang mereka inginkan. Kami tidak ingin ada suatu paksaan dalam memberikan dukungan pada salah satu calon,” tegasnya.

Hidayat sendiri mengungkapkan, akan memberikan hasil rumusan Majelis Pakar ke Mahkamah Partai untuk dikaji ulang dan menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini. Termasuk juga rekomendasi PPP dalam mencalonkan kadernya pada Mei 2012.

Apapun putusannya, koalisi dengan Aher-Demiz tidak bisa ditarik, karena telah memenuhi syarat dan telah masuk ke Komisi Pemilihan Umum Jabar.

“Bukan pecah. Tapi karena adanya isu (pemecatan) ini, terjadi kegaduhan politik di internal partai,” tandasnya. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts