Penyerapan Beras Terkendala Dua Hal Ini

Kepala Perum Bulog Divre Jabar, M Sugit Tedjo Mulyono.
(jabartoday.com/erwin adriansyah)
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sebagai lembaga BUMN yang berperan sebagai stabilitator pangan, baik dalam hal ketersediaan maupun harga, Perum Bulog terus melakukan penyerapan beras. Namun, bukan berarti lembaga pemerintah itu tidak mendapati kendala.
“Penyerapan terus kami lakukan. Prognosa Jabar tahun ini 450 ribu ton. Tapi, ada beberapa hal yang masih menjadi kendala,” ungkap Kepala Perum Bulog Divre Jabar, Sugit Tedjo Mulyono, pada sela-sela Launching Bansos Rastra di Gedung Pakuan Bandung.

 

Sugit meneruskan, salah satu kendalanya adalah harga yang masih tinggi melebihi harga pemerintah, yaitu sekitar Rp 5.000-6.000 per kilogram. Sedangkan harga pemerintah, lanjutnya, senilai Rp 4.800-5.000 per kilogram.
Kendati demikian, Sugit berkeyakinan bahwa harga kembali normal. Itu karena, jelasnya, segera berlangsungnya panen raya yang prediksinya berlangsung akhir Maret tahun ini
Soal volume penyerapan, Sugit mengatakan, saat ini, rata-rata penyerapan 500-1.000 ton per hari. Namun, sambungnya, saat panen raya, penyerapan berpotensi mencapai 5.000 ton per hari.
“Saat panen raya, kami harus mengoptimalkan penyerapan. Kami menargetkan penyerapan panen rayaencapai 75 persennya prognosa 2018. Jika tercapai, kami optimis, Insyaallah, penyerapan sebanyak 450 ribu ton selama 2018 dapat tercapai,” pungkasnya.  (win)

Related posts