JABARTODAY.COM – BANDUNG Sekretaris Kota Bandung Yossi Irianto mengungkap, penyebab ketidakseimbangan perekonomian di Kota Bandung, dikarenakan penggerak ekonomi masih dikuasai dan berada dalam genggaman masyarakat menengah keatas yang merupakan bukan warga asli. Maka, Pemerintah Kota Bandung dituntut memberdayakan masyarakat asli Kota Bandung, supaya bisa mengelola dan menggerakkan perekonomian kota ini. “Dapat kita sadari permasalahan itu, patut menjadi perhatikan. Sehingga, Pemkot Bandung terus menyuarakan untuk memberdayakan masyarakat menengah kebawah untuk memberantas kemiskinan,” tutur Yossi, saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rapat Kerja Cabang 1 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kota Bandung, di Gedung Wanita, Senin (27/3).
Pengusaha Non Bandung Kuasai Perekonomian Menengah Atas
Melihat data itu, Yossi meminta ada kerja sama antara IWAPI dan Pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan potensi para pengusaha wanita. “Harus ada sinergi antara IWAPI sebagai lembaga dan Pemerintah Kota Bandung dalam mengembangkan potensi-potensi dan keahlian para ibu-ibu, khususnya di Kota Bandung untuk menyebarkan usahanya, dari hal tersebut minimal mereka dapat membantu perekonomian keluarga,” tukas Yossi.
Dalam kesempatan sama, Yossi mengungkapkan, rapat kerja IWAPI diharapkan melahirkan pemikiran-pemikiran yang menguntungkan pengusaha-pengusaha, terutamanya anggota IWAPI. “Rapat kerja merupakan langkah organisasi. Maka, program-programnya harus mampu merespon segala bentuk kebutuhan yang menguntungkan seluruh pengusaha, dan khususnya anggota yang tergabung dalam IWAPI,” ucap Yossi.
Berdasarkan data statistik, masyarakat layak bersyukur karena pertumbuhan perekonomian Kota Bandung melesat hingga mencapai 6,8 persen. Tetapi, menurut data statistik juga jumlah kemiskinan di Kota Bandung cukup tinggi. Padahal, seharusnya jika pertumbuhan perekonomian naik grafik kurva kemiskinan seharusnya menurun. “Fakta itu menunjukkan berbanding terbalik antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Kota Bandung,” imbuh Yossi. (koe)