Tentunya, untuk merealisasikan proyek yang kabarnya, memerlukan dana sekitar Rp 1,5 triliun, itu, membutuhkan berbagai tahap. Untuk tahap pertama, seperti halnya, pembangunan infrastruktur lain, adalah pembebasan lahan. Informasinya, pembangunan bendungan yang mencakup Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya karena menahan dan menampung air Sungai Citanduy, tersebut, memerlukan lahan seluas 88 hektare.
“Prosesnya masih terus berlangsung. Saat ini, memasuki proses pembebasan lahan. Mudah-mudahan, pada pertengahan 2016, pembebasan lahan sudah berlangsung sehingga pada 2017, pembangunan bergulir,” tandas Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Iwa Karniwa, Senin (11/1).
Menurutnya, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Kabupaten Ciamis demi terealisasinya proyek pembangunan tersebut. Rencananya, jelas Iwa, keberadaan Bendungan Leuwikeris ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan. Dikatarakan, melalui bendungan ini, sekitar ribuan hektare sawah terairi.
Informasi yang terhimpun, selain irigasi, Bendungan Leuwikeris pun punya manfaat lain, yaitu sebagai sumber energi listrik. Proyek ini pun satu di antara program Pemerintahan Jokowi dalam hal perencanaan pembangunan 65 bendungan besar. (ADR)