Pembangunan Danau Buatan Bukan Perkara Mudah

Istimewa
Istimewa

JABARTODAY.COM – BANDUNG Wali Kota Bandung Ridwan Kamil  menggandeng Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) guna menangani persoalan bencana banjir di Kota Bandung.

Kepastian itu, dikatakan pria yang akrab disapa Emil, usai pertemuan dengan DPKLTS di Jalan Martadinata, Jumat (4/11). “Pada intinya, kita perlu kolaborasi dalam menangani banjir. Sebab, banjir itu kan multi wilayah, multi dimensi,” ujar Emil.

Rencananya, Pemkot Bandung bersama DPKLTS akan memasifkan gerakan satu rumah satu sumber resapan atau yang lebih dikenal dengan konsep zero run off.

Konsep itu, jelas Emil, meresapkan air hujan sebanyak mungkin ke dalam tanah. Sehingga, air hujan yang terbuang ke saluran drainase akan lebih sedikit. Melalui tata kelola itu, air yang mengalir ke hilir kian minim. “Caranya melalui sumur-sumur resapan, sehingga sebisa mungkin air hujan bisa habis di rumah saja, tidak ke jalan atau trotoar,” ucap Emil.

Rencana lain yang bakal dilakukan Pemkot Bandung, sambung Emil, adalah upaya preventif mencegah terjadinya bencana banjir di Kota Bandung. Langkah teranyar adalah proyek pembangunan danau di lima lokasi sekaligus. Menurutnya, pembangunan danau buatan baru tahun depan. “Karena DED (detail engineering design)-nya baru selesai tahun ini,” tukas Emil.

Emil menyebutkan, proyek pembangunan danau buatan bukan perkara mudah dan membutuhkan waktu untuk pembebasan lahan maupun pembangunan yang tidak sedikit.

Adapun lima lokasi danau buatan tersebut, berada di wilayah Padjadjaran (Bima), Sirnaraga, Babakan Jeruk, Gedebage (Pasar Induk), dan di danau raksasa Gedebage. (koe)

Related posts