Peduli Atlet, Mandiri Gulirkan Program Pensiun

mandiri tbk.JABARTODAY.COM – BANDUNG
Berbeda dengan di luar negeri, para atlet memiliki masa depan yang cukup cerah pasca pensiun. Di negara ini, tidak sedikit atlet yang ketika masa jayanya menjadi idola, tetapi setelah pensiun, kehidupannya cukup memprihatinkan.
 
Berdasarkan hal itu, PT Bank Mandiri Tbk menggulirkan sebuah program dana pensiun bagi para atlet cabang olah raga atletik, khususnya, cabang lari. “Kami memang memiliki komitmen penuh untuk memajukan dunia olah raga, yaitu atletik, khususnya, cabang lari,” tukas Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk, Nixon Napitupulu, pada sela-sela Trial 12K yang digelar Garuda Finisher di Dusun Bambu Park, Parongpong, Lembang, akhir pekan lalu.
 
Nixon mengatakan, bukti komitmen bagi dunia atletik, khususnya, cabang olah raga lari yaitu pihaknya menjalin kerjasama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. “Tiap tahun, kami mengalokasikan dana pembinaan bagi PB PASI senilai Rp 2 miliar. Itu tidak termasuk agenda atau kegiatan lainnya,” ucap Nixon.
 
Bukti lainnya, lanjut dia, pihaknya menggulirkan program yang positif bagi para atlet lari. Bentuknya, ungkap dia, yaitu dana pensiun. Menurutnya, di Indonesia, banyak atlet yang berprestasi. Sayangnya, sambung dia, setelah tidak aktif lagi menjadi atlet, banyak yang bernasib tidak jelas dan kehidupannya memprihatinkan. “Karenanya, program (pensiun) ini kami gulirkan,” kata Nixon.
 
Berbicara tentang kinerja PT Bank Mandiri Tbk hingga Maret 2014, Nixon menjelaskan, selama periode itu, pihaknya mencatat pertumbuhan kredit 20,1 persen lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu. Hingga Maret tahun ini, lembaga perbankan BUMN itu menggelontorkan kredit Rp 470,4 triliun. Sedangkan hingga Maret 2013, nilai kreditnya sejumlah Rp 391,6 triliun.
 
Dana pihak ketiga (DPK) hingga periode yang sama tahun ini, juga mengalami kenaikan positif. Sampai dengan Maret 2014, total DPK mencapai EP 531,6 triliun. Sementara periode yang sama 2013, angkanya R 467,0 triliun. “Aset kami hingga Maret 2014 sejumlah RP 4,9 triliun.  Sedangkan asset kami sekitar Rp 700 triliun. Proyeksinya, hingga akhir 2014, kami memiliki aset sekitar Rp 800 triliun. Itu karena adanya akuisisi lembaga asuransi, yaitu In Health,” tutup Nixon. (ADR)

Related posts