Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan meresmikan Gedung TP PKK Kabupaten Ciamis, Selasa (8/5) yang letaknya bersebelahan dengan Pendopo Kabupaten Ciamis. Netty menyebut Gedung tersebut sebagai Rumah Besar Perempuan. Hal itu dikarenakan fungsinya sebagai pusat kegiatan kaum perempuan dalam turut berpartisipasi dalam pembangunan. Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Ciamis Engkon Komara, jajaran TP PKK Kabupaten Ciamis dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Ciamis. Pada kesempatan itu, Netty juga memuji perhatian Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam memberdayakan kaum perempuan.
“Kehadiran Kepala Daerah, yakni Bapak Bupati Ciamis dan jajarannya perlu kita apresiasi sebagai wujud perhatiannya di dalam mendorong peran serta kaum perempuan dalam proses pembangunan. Karena secara jelas sudah tertuang dalam sejumlah kebijakan Gubernur Jawa Barat tentang pentingnya peran kaum perempuan dalam proses pembangunan. Dan hadirnya sebuah gedung yang besar dan representetif diharapkan mampu sebagai rumah besar perempuan Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Ciamis,” ujar Netty yang disambut meriah ribuan hadirin yang memadati lokasi acara sejak pagi.
Lebih lanjut Netty menyatakan dalam turut serta dalam proses pembangunan, perempuan harus memiliki modal yang cukup. Dalm hal ini modal yang dimaksud adalah; kemampuan manajemen, memilik ketrampilan dan mampu menyusun program kerja sekaligus menjalankannya. Dengan modal tersebut, niscaya kaum perempuan dapat lebih berperan. “Tentunya dukungan dan bimbingan semua pihak, khususnya pemerintah harus terus dilakukan. Karena keberhasilan pembangunan sangat tergantung dari sejauhmana kaum perempuan terlibat dan memberikan nilai dan kontribusi nyata,” tegasnya.
Sementara dihadapan seribu lebih Jamaah Majelis Taklim Al Maratusholihah yang merupakan majelis taklim bentukan TP PKK Kab. Ciamis, Netty mendorong agar perempuan bisa meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya sebagai istri sekaligus pendidik pertama anak-anaknya. “Tidak ada satu sisipun dalam kehidupan yang tidak melibatkan perempuan. Dengan peremepuan yang mumpuni tentu akan melahirkan ketahanan keluarga dan generasi yang lebih tangguh dalam menghadapi zaman,” paparnya. Dan melalui wadah majelis taklim diharapkan menjadi akeselerator peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM).
Menurut Netty, dalam sebuah keberhasilan, pasti ada peran dan jasa perempuan. Apalagi ada minimal dua orang perempuan yang berjasa dalam kesuksesan seorang pria, yakni; ibu dan istri. Sebagai contoh, seorang perempuan yang berperan sebagai istri juga memiliki peran benteng pertahanan seorang suami untuk tidak melakukan korupsi. “Semangat qanaah dan selalu bersyukur semoga bisa ditularkan secara luas,” tuturnya. Untuk itu dirinya mengingatkan kaum perempuan untuk terus melakukan upaya guna mensukseskan pembangunan, diantaranya melalui perannya sebagai ibu rumah tangga dan peran sosial lainnya.(hms)