
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Ada momen-momen tertentu yang membuat terjadinya berbagai kenaikan kebutuhan. Begitu pula dengan momen Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Pada dua momen besar akhir tahun itu, tidak tertutup kemungkinan, tingkat konsumsi energi listrik bertambah.
“Prediksi kami, beban puncak Natal pada waktu siang tahun ini sekitar 4.588 Mega Watt (MW). Angka itu lebih tinggi daripada beban puncak Natal pada waktu siang 2016, yakni sebesar 4.51 2 MW. Sedangkan pada waktu malam, beban puncak Natal 2017, perkiraannya mencapai 5.526 MW, melebihi beban puncak momen sama 2016, yaitu 5.457 MW,” tandas Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Disjabar, Herry Zulkarnain.
Herry mengatakan, pihaknya pun memperkirakan konsumsi listrik pada perayaan Malam Tahun Baru 2018 melebihi momen sama tahun lalu. Prediksinya, kata Herry, beban puncak pada malam Tahun Baru 2018 mencapai 5.302 MW. Sedangkan beban puncak malam Tahun Baru 2017, sebesar 5.036 MW.
Kendati perkiraannya meningkat, Herry menyatakan, pihaknya siap menjaga keandalan pasokan energi listrik. Pasalnya, jelas dia, pihaknya menyiapkan pasokan daya listrik sebesar 11.063 MW. Selain itu, lanjutnya, pihaknya pun tidak melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik, kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan dan kondisi darurat.
Berbicara tentang bisnis, Herry mengemukakan, pihaknya mencatat tren positif, baik dalam hal penjualan listrik maupun jumlah pelanggan. Herry mengutarakan, hingga November 2017, terjadi peningkatan penjualan 2,84 persen lebih besar daripada November 2016.
“Untuk jumlah pelanggan, khusus wilayah kerja kami, hingga November 2017 tercatat 13.155.120 pelanggan. Angka itu naik 5,95 persen melebihi jumlah pelanggan pada November 2016 sebanyak 12.416.157 pelanggan,” pungkasnya. (win)