JABARTODAY.COM – BANDUNG — Menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, masyarakat Jabar, sepertinya, bernafas lega. Pasalnya, sejauh ini, harga jual sejumlah komoditi cenderung stabil. “Natal dan Tahun Baru, tidak seperti Idul Fitri. walau harga berpotensi berubah,” tandas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar, Hening Widiatmoko.
Diutarakan, pada periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, harga jual sejumlah komoditi cenderung stabil. Akan tetapi, lanjutnya, ada juga harga jual komoditi yang mengalami kenaikan. Di antaranya, cabai rawit, yang sejak beberapa hari terakhir, harga jualnya berada pada level Rp 76 ribu per kilogram.
Hal itu, ujar Widi, sapaan akrabnya, karena beberapa hal. Di antaranya, sebut dia, belum panennya para petani cabai. Selain itu, lanjutnya, kurang baiknya kondisi cuaca pun dapat berefek negatif pada hasil panen. “Ditambah, jalur distribusi yang cukup panjang,” kata Widi.
Lain halnya dengan daging ayam dan sapi. Widi mengemukakan, sejauh ini, harga jual ke-2 komoditi itu cenderung stabil. Harga jual daging ayam broiler, sebut dia, rata-rata Rp 32 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi, tambah dia, senilai Rp 120 ribu per kilogram.
Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar, Henri Hendarta, menambahkan, harga jual komoditi pada pasar ritel pun menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 cenderung stabil. “Yang punya potensi mengalami perubahan adalah produk sayur-sayuran. Itu terjadi karena beberapa hal, di antaranyanya, kualitas produk mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat,” tukasnya.
Demikian pula dengan fashion. Pihaknya, cetus dia, berharap, momen akhir tahun ini, penjualannya menunjukkan grafik positif, walaupun kecenderungannya, peningkatannya tidak seperti momen Idul Fitri. Apabila Idul Fitri, penjualan pakaian dapat mencapai 200 persen karena mayoritas penduduk Jabar adalah muslim. “Sedangkan momen Natal 2016, bertumbuh 20 persen pun sudah baik,” tutupnya. (win)