Ekspor 2017 Bergantung pada Kebijakan Fiskal

jabartoday.com/net

JABATODAY.COM – BANDUNG — Ternyata, bergulirnya era pasar bebas, yang diawali oleh ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) pada 2010 dan disusul oleh ASEAN Economic Community (AEC) pada awal 2016, cukup berdampak pada kinerja ekspor negara ini, termasuk Jabar. “Secara keseluruhan, ekspor impor nasional, turun signifikan. Ini efek perdagangan bebas,” tandas Kepala Dinas Indag Jabar, Hening Widiatmoko, pada sela-sela Festival WUB 2016 di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur Bandung, belum lama ini.

Diutarakan, turunnya kinerja ekspor, khususnya, ke Cina, terasa sejak bergulirnya ACFTA. Turunnya ekspor ke Cina, tuturnya, juga karena adanya kebijakan pemerintah Negeri Tirai Bambu itu yang mengurangi impornya. Adanya AEC pun, sambungnya, kemungkinan besar, cukup berdampak pada ekspor-impor Jabar. Akan tetapi, kata Widi, sapaan akrabnya, sejauh ini, belum ada evaluasi mengenai efek bergulirnya AEC, yang pada 31 Desember 2016, genap berlangsung 1 tahun. “Untuk itu, perlu adanya kajian, evaluasi, dan perencanaan berkenaan dengan efek ACFTA dan AEC,” tegas Widi.

Lalu, bagaimana peluang ekspor Jabar pada 2017? Widi menyatakan, hal itu bergantung pada fiskal pemerintah pusat dan perkembangan ekonomi secara makro. Widi optimistis bahwa pada 2017, kinerja ekspor dapat mengalami perubahan. “Pada prinsipnya, pengendalian pengetatan kebijakan ekonomi, kami optimis ada perubahan,” imbuhnya.

Widi berpendapat, di antara berbagai sektor, khusus Jabar, ekspor manufaktur masih punga potensi. Namun, katanya, industri kreatif lebih berpeluang apabila penanganannya lebih maksimal. Saat ini, sahut Widi, industri kreatif masih sporadis dan masing-masing.  “Kami punya kewajiban membuka pasar. Misalnya, kawasan Afrika, satu di antaranya, Aljazar. Namun, tidak mudah karena secara eskonomis, ekspor ke Aljazair cukup berat karena jaraknya yang jauh,” serunya.

Agar kinerja ekspor Jabar pada 2017 lebih bergerak, Widi menyatakan, pihaknya mengoptimalkan perwakilan-perwakilan di sejumlah negara. Salah satunya, jelas dia, dalam hal memperoleh informasi tentang peluang pasar. Selain itu, ucapnya, produk Jabar pun harus memenuhi standar internasional.  (win)

Related posts