
JabarToday, Banten — Menko Polhukam Wiranto ditusuk pria berpisau saat mengadakan kunjungan kerja di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Foto dan video penyerangan terhadap Wiranto beredar di media sosial Twitter.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membebarkan insiden penusukan Wiranto. “Iya mas untuk [terduga] pelaku sudah diamankan,” kata Dedi dikutip tirto.id.
Dalam rekaman video yang beredar, saat Wiranto keluar dari mobil dinasnya, seorang pria berbaju hitam mencoba menusuknya dari arah kiri. Tujuannya untuk menusuk perut bagian kiri Wiranto.
Beberapa orang di sekitar Wiranto mencoba mencegah tindakan terduga pelaku dengan menepis benda tajam. Wiranto yang roboh saat terjadi percobaan pembunuhan itu, langsung dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.
Kapolsek yang berada di dekat Wiranto terluka. “Upaya penusukan, tapi Kapolsek yang kena,” ujar Dedi Prasetyo dilansir detikcom.
Kapolsek yang berada di dekat Wiranto saat penyerangan terkena tusukan di punggung. Dari foto yang dilihat detikcom, kapolsek yang terkena tusukan sudah mendapat penanganan medis di rumah sakit. Tampak luka tusuk di punggung kapolsek.
Penyerangan dilakukan saat Wiranto turun dari mobil. Seseorang yang mengenakan celana pendek mencoba menusuk Wiranto. Pria berpisau dan istrinya ditangkap polisi. Saat ini keduanya diinterogasi polisi.
Menkopolhukam @wiranto1947 diserang oleh seorang pria di Pandeglang, Banten saat menghadiri sebuah acara. Wiranto langsung diamankan pihak kepolisian. #breakingnews https://t.co/tUvEL2rsky pic.twitter.com/PbTNTPrGmE
— kumparan (@kumparan) October 10, 2019
#Foto Menko Polhukam Wiranto diserang di Pandeglang, Banten. Pelaku bersenjata tajam yang mencoba menusuk Wiranto diduga terpapar ISIS. Begini foto kejadiannya: https://t.co/HsOrpGpj6X #Wiranto #WirantoDiserang
—
Foto: Dok. Polsek Pandeglang pic.twitter.com/mTB6O9wZBv— detikcom (@detikcom) October 10, 2019
Melihat wajah kedua pelaku penusukan atas Wiranto, sulit dipercaya bahwa mereka pelakunya.
Sekali lagi, narasi kebencian sudah memakan korban. Tidak cuma relawan, tapi bahkan pejabat negara. pic.twitter.com/iKBoQTAbo2
— Zulfikar Akbar (@zoelfick) October 10, 2019