Lahan Jadi Kendala Pembangunan MBR

jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Hingga kini, kebutuhan rumah masih tinggi. Karenanya, pemerintah menggulirkan program 1 juta rumah yang tujuannya demi memenuhi kebutuhan perumahan. Namun, ada beberapa hal yang masih menjadi kendala, utamanya rah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jabar, Irfan Firmansyah, memgakui bahwa ada hal yang menjadi kendala pembangunan dan penjualan rumah MBR. “Rumah MBR bersifat landed house. Ini memerlukan lahan, yang hingga kini masih menjadi kendala,” tandas Irfan, pada Diskusi Panel dengan Tema Implementasi PP No 64 Tahun 2016 terhadap Percepatan Program Sejuta Rumah, di Holiday Inn Pasteur, Jalan Djundjunan Bandung, belum lama ini.

Irfan berpandangan, saat ini, di beberapa kota-kabupaten, untuk mendapatkan lahan tergolong sulit. Adalah Kota Bandung, sebutnya, menjadi salah saru contoh titik sulitnya memperoleh lahan. Jadi, jelasnya, bukan perkara mudah merealisasikan program MBR.

Dijelaskan, di Kota Bandung, harga lahan sudah mahal dan tidak sesuai dengan harga jual MBR, yang rata-rata Rp 130 juta per unit. Karenanya, sambung Irfan, membangun MBR yang bersifat landed house, sangat kecil kemungkinannya. Opsi lainnya, ucap dia, yaitu vertical house, semisal rumah susun sederhana milik (rusunami) atau rusunawa (rumah susun sederhana sewa).

Berbicara soal penjualan, Irfan mengungkapkan, saat imi, kondisi lesu. Karenanya, tegas Irfan, pihaknya bertekad untuk kembali meningkatkan penjualan. “Pada 2017, kami memproyeksikan penjualan MBR sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 20 ribu unit,” pungkasnya. (win)

 

Related posts