JABARTODAY.COM- Meski DPR sering dikritik karena berkunjung ke luar negeri, namun Perwakilan Komisi V DPR tetap saja melakukannya. Kini mereka pergi ke Polandia selama tiga hari yakni pada Rabu (23/8) hingga Jumat (25/8) dengan alasan studi banding terkait pemanfaatan teknologi industri transportasi dan manajemen transportasi.
Dalam keterangan resmi yang diterima pers, Jumat (25/8), bersama Kedutaan Besar RI Warsawa, delegasi Komisi V DPR berkunjung ke kantor Ursus, perusahaan manufaktur bus kota yang memakai bahan bakar asal fosil, hybrid, dan full electric yang berdiri sejak 120 tahun yang lalu.
Saat itu Ursus menyampaikan keinginannya untuk masuk ke pasar Indonesa. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang menyepakati Paris Climate Environment agreement. Ursus menawarkan bus full electric maupun hybrid yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Tawaran ini disambut antusias oleh seluruh anggota dewan yang hadir. Atas persyaratan yang diajukan anggota delegasi, Ursus juga menyampaikan kesiapan untuk berinvestasi dan alih teknologi dengan mitra dari Indonesia.
Duta Besar RI untuk Polandia, Peter F Gontha mengatakan, selama ini potensi industri transportasi Polandia belum banyak dikenal di Indonesia. Padahal menurutnya barang dan teknologi yang ditawarkan Polandia lebih murah dibandingkan teknologi serupa dari negara-negara maju lainnya dengan kualitas sesuai standar kesepakatan Uni Eropa.
Michael Watimena selaku Ketua delegasi menjelaskan, peningkatan kerja sama dengan Polandia saat ini merupakan momentum yang tepat karena negara ini berkembang pesat di bidang ekonomi maupun penguasaan teknologi.Posisi strategis Polandia yang berada di tengah Eropa dan kemajuan pembangunan infrastrukturnya juga berkontribusi besar bagi pertumbuhan dan pembangunan negara ini dan bisa dijadikan pusat konektivitas hubungan maritim Indonesia dengan Eropa tengah.
Bagi Indonesia, menurut Gontha, dengan posisi strategis tersebut Polandia dapat menjadi hubungan penting, bukan hanya ke kawasan Eropa Tengah tapi juga negara Skandinavia dan Baltic. Untuk meningkatkan konektivitas antara Indonesia dan Polandia, Kedutaan Besar RI Warsawa mengharapkan terjadinya kerja sama antara Garuda Indonesia dan LOT Polish Airlines dalam rencana pembukaan penerbangan komersial reguler dan peningkatan turisme dari bagian Eropa tengah dan utara yang mempunyai pendapatan GDP per kapita tertinggi di dunia.
Dalam kunjungan kali ini delegasi juga bertemu Wakil Menteri Ekonomi Maritim, Otoritas Pelabuhan Gdansk, dan Direksi industri galangan kapal terbesar di Polandia, Remontowa. Saat menuju kota pelabuhan Gdanks, rombongan delegasi menaiki kereta cepat ‘Pandolino’. Lokasi yang berjarak sekitar 600 km dari Ibu Kota Polandia, Warsawa, itu ditempuh hanya selama 2 jam 40 menit. Pengalaman ini, menurut anggota delegasi, sesuai dengan ambisi Presiden Joko Widodo yang saat ini sedang giat membangun infrastruktur konektivitas di Indonesia.
Di Gdanks delegasi meninjau pembangunan pelabuhan modern. Di pelabuhan ini, dwelling time hanya 12 jam. Kunjungan ke galangan kapal Remontowa, salah satu galangan kapal terbesar di Eropa, juga dilakukan dalam rangka mencari alternatif pembangunan kapal ferry dan roro untuk menunjang program pemerintah dalam meningkatkan hubungan antar pulau sejalan dengan tol laut yang menjadi prioritas pemerintah. (Jos)