JABARTODAY.COM – BANDUNG –.Hingga kini, pengelolaan air bersih masih menjadi sebuah permasalahan yang belum teratasi secara maksimal. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan pola, kebiasaan, dan kesadaran masyarakat yang belum maksimal.
“Karenanya, perlu adanya upaya untuk menjaga dan mengelola air bersih. Kami ingin pola, kultur, dan kesadaran masyarakat untuk mengelola air semakin tinggi. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Australia. Kami pun berkeinginan mengadopsi pengelolaan air di Australia,” tandas Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, kepada wartawan, belum lama ini.
Aher, sapaan akrabnya, meneruskan, kerja sama dengan Negeri Kanguru itu tidak hanya sebatas teknologi. Akan tetapi, lanjutnya, urusan teknologi berbasis masyarakat kecil termasuk budaya terhadap air.
Harapannya, seru Aher, melalui kerjasama ini, kebersihan sungai mulai hulu sampai hilir terjaga. Mudah-mudahan, lanjut Aher, langkah ini mempercepat program citarum lestari. “Semoga, suatu saat Citarum Bersih mulai hulu, tengah sampai hilir bersih dan tanpa banjir.
Menteri Australia Selatan, Martin Hamilton Smith, menambahkan, di wilayahmya, air adalah sebuah tantangan paling utama. Itu karena, terangnya, Australia Selatan tergolong kawasan minim air di dunia. “Bagi Australia Selatan, air ibarat emas. Setiap tetes air kami hitung,” tuturnya.
Dalam kerjasama ini, ujar Smith, pihaknya siap berbagi pengalaman, ilmu, dan teknologi tentang pengelolaan air bersih dengan tatar Pasundan. Smith berpandangan, agar pengelolaan dan pemanfaatan air bersih lebih maksimal, perlu regulasi pemerintah mulai level nasional, provinsi, sampai kabupaten-kota. Tujuannya, teramg dia, agar masyarakat paham cara pengelolaan air yang baik. (win)