JABARTODAY.COM – BANDUNG Jawa Barat menggeber vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Hal ini dilakukan demi mencapai herd community atau kekebalan komunal dan memercepat penyerapan vaksin Covid-19.
Disisi lain, 180 ribu dosis vaksin dalam waktu dekat atau akhir Januari 2022 akan dijadikan booster untuk pekerja kesehatan dan TNI/Polri.
“Sambil mempercepat kepada yang usia 6-11 sebagai objek baru, jika terlalu mepet kita akan berikan sebagai booster tapi hanya kepada pekerja kesehatan dan TNI/Polri. Itu kebijakan di Jawa Barat,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (3/1/2022).
Emil, sapaan akrab Gubernur, menuturkan, penyerapan vaksin Jabar relatif lebih baik dari daerah lain di Pulau Jawa. Guna menghindari vaksin kedaluwarsa, pihaknya terus memercepat vaksinasi dengan mempersering frekuensi dan memerbanyak titik vaksinasi.
Kelompok yang jadi target utama adalah para pekerja yang berada di garda terdepan dalam mencegah Covid-19.
“Sebagai benteng tambahan kepada mereka yang memang bertugas mencegah Covid-19 di garda terdepan. Jadi tidak ada untuk pejabat atau target di luar itu,” jelas Emil.
Namun, dirinya memastikan fokus utama penyuntikan akan diintensifkan untuk anak-anak usia 6-11 tahun bukan sebagai booster.
“Tapi tetap fokusnya bukan booster, fokusnya kepada anak 6-11 yang menjadi objek baru sehingga lebih mudah,” ujarnya.
Dengan kecepatan capaian vaksinasi di Jabar yang sudah menyentuh 120-150 ribu per hari, Kang Emil optimistis tidak akan ada jenis vaksin yang mengalami masa kedaluwarsa di Tatar Pasundan.
“Saya sebenarnya punya optimisme, insya Allah tidak ada barang kedaluwarsa terjadi di Jawa Barat,” ucapnya. (*)