JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Dalam era globalisasi, terlebih, pasca pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC), persaingan kian ketat, tidak hanya produk, tetapi juga sumber daya manusia (SDM). Karenanya, guna meningkatkan daya saing SDM, termasuk sektor jasa konstruksi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melakukan berbagai upaya.
Melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, tatar Pasundan menggamit Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
“Bersama LPJK, kami berupaya meningkatkan kompetensi para tenaga kerja jasa konstruksi. Caranya, melalui sertifikasi,” tandas Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, HM Guntoro, usai pendantanganan kerjasama antara Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar dan LPJK Jabar, di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Jalan Asia Afrika Bandung.
Guntoro mengemukakan, sertifikasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para tenaga kerja lokal sektor jasa konstruksi, sehingga lebih berdaya saing.
Tahun ini, sebut Guntoro, sebanyak 800 orang pelaku jasa konstruksi mendapat sertifikasi. Ratusan pelaku jasa konstruksi yang mendapat sertifikasi itu, jelas Guntoro, tidak hanya pekerja lapangan, tetapi juga pengawas lapangan dan perencana.
Guntoro tidak membantah bahwa jika perbandingannya dengan jumlah pekerja jasa konstruksi, sejauh ini, kuota sertifikasi masih minim. Melihat kondisi itu, ujarnya, pihaknya siap mendorong penambahan alokasi sertifikasi dalam anggaran perubahan.
Di tempat sama, Ketua LPJK Jabar, Eman Sulaeman, berpendapat, sertifikasi merupakan hal penting dalam jasa konstruksi. Melalui sertifikasi, terangnya, daya saing para pelaku jasa konstruksi lebih meningkat. Namun, kata dia, sejauh ini, masih banyak pelaku jasa konstruksi yang belum tersertifikasi.
Berbicara soal biaya sertifikasi, Eman menilai nominalnya terjangkau. Meski sebagai lembaga non-profit, tegas dia, pihaknya siap menyubsidi biaya sertifikasi. “Ini demi meningkatkan daya saing SDM lokal,” tegasnya.
Untuk itu, ungkap Eman, pihaknya siap menjalin kerjasama dengan pemerintah kota-kabupaten di Jabar. Bahkan, cetusnya, pihaknya menggandeng perguruan tinggi guna melakukan sertifikasi para lulusan sarjana teknik.
Adalah Institut Teknologi Nasional (Itenas), beber dia, yang sudah bekerjasama dengan pihaknya. Rencananya, imbuh dia, pihaknya bersiap melakukan hal sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Parahyangan (Unpar), dan Universitas Maranatha. (win)