Jabar Alami Inflasi 0,18 Persen

BPSJABARTODAY.COM – BANDUNG — Situasi ekonomi nasional, termasuk Jabar, selama periode 2015, mengalami perlambatan. Salah satu hal yang mewarnai kondisi itu adalah terjadinya inflasi di hampir seluruh daerah tanah air, tidak terkecuali tatar Pasundan.

Pada November 2015, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menunjukkan, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan yang mencakup 7 kota yakni Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, dan Tasikmalaya. Pada Oktober 2015, IHK sebesar 119,87. Sedangkan November 2015, IHK menjadi 120,08.

“Itu menunjukkan, pada November 2015, Jabar mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Walau begitu, inflasi November 2015 di Jabar tersebut lebih rendah daripada yang terjadi secara nasional, yang mencapai 0, 21 persen,” tandas Kepala Statistik dan Distribusi BPS Jabar, Dody Gunawan Yusuf di Kantor BPS Jabar, Jalan PHH Mustopha Bandung, belum lama ini.

BPS, ungkapnya, mencatat, pihaknya memantau IHK di 7 kota Jabar selama November 2015. Hasilnya, beber dia, seluruhnya inflasi. Kota-kota itu adalah, sebut dia, Bogor 0,27 persen, Sukabumi 0,28 persen, Bandung 0,19 persen, Cirebon 0,17 persen, Bekasi 0,03 persen, Depok 0,23 persen, dan Tasikmalaya 0,41 persen.

Dijelaskan, laju inflasi Januari–November 2015 di Jabar sebesar 1,93 persen. Sedangkan periode year on year sebesar 4,11 persen. Pihaknya, ujar Dody, juga mencatat, terdapat 7 kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi.

Ke-7 kelompok tersebut, ucapnya, adalah bahan makanan 0,36 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,41 persen. Lalu, sambungnya, kesehatan 1,06 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen, serta terakhir transportasi, komunikas, dan jasa keuangan 0,05 persen. “Kelompok lainnya deflasi. Antara lain, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, deflasinya 0,02 persen, termasuk sandang 0,35 persen,” tutupnya. (ADR)

Related posts