JABARTODAY.COM – Agar ekonomi lebih bergerak dan bertumbuh, perlu adanya berbagai sarana penunjang. Adalah infrastruktur saru di antaranya. Tidak heran, pemerintah gencar merealisasikan rencana proyek–proyek infrastruktur di tanah air, termasuk Jabar.
Dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia belum lama ini, terungkap bahwa khusus Jabar terdapat tantangan yang tidak ringan, yaitu masih adanya ketimpangan ekonomi antara Jabar bagian Utara dan Selatan, serta tingginya kesenjangan ekonomi di daerah perkotaan.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan, perlu berbagai upaya untuk mengatasi ketimpangan itu. Antara lain, ujar dia. membangun infrastruktur akses yang menghubungkan Jabar bagian Utara dan Selatan.
Di Jabar, terdapat beberapa proyek infrastruktur yang perlu menjadi prioritas. Di antaranya, konektivitas darat sebagai penghubung Utara-Selatan dan Timur-Barat Jabar. Yaitu, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas), dan Jalur Lintas Pantai Selatan (Pansela), akses jalan kawasan-kawasan industri di Jabar Utara, tol Cipali-Patimban, termasuk pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road.
Sejumlah proyek di Jabar lainnya pun menjadi perhatian dan pemerintah ingin segera tuntas. Antara lain double track Bogor-Sukabumi, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai pusat logistik, Pelabuhan Patimban Subang, dan pembangunan energi listrik.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menambahkan, stabilitas makroekonomi perlu dukungan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. “Perlu 2 kebijakan penting. Yaitu, pemenuhan berbagai faktor pendukung (enablers) bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, khususnya percepatan infrastruktur, baik fisik maupun lunak. Lalu, sambungnya, dalam hal mengembangkan sektor-sektor ekonomi potensial berdaya saing tinggi, yaitu melalui pemanfaatan teknologi, informasi digital, dan e-commerce, secara maksimal. (win)