JABARTODAY.COM – BANDUNG — Banyak hal dan paradigma yang berlangsung hampir setiap pasca Idul Fitri. Banyaknya pendatang dari daerah ke kota-kota besar satu di antaranya. Kaum urban itu datang untuk satuntujian, memperoleh pekerjaan karena anggapannya, tidak sulit mencari pekerjaan di kota besar, termasuk kawasan industri.
“Faktanya tidak demikian. Industri punya kemampuan dan kekuatan finansial dan kondisi yang tidak sama. Apalagi, saat ini, situasinya tergolong berat. Di antaranya, Upah Minimum Kota-Kabupaten di Jabar yang tinggi. Iniasih menjadi probelamitka bersama,” tandas Ketu Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Dedy Widjaja.
Dedy meneruskan, selain itu, banyaknya produl impor pin masih menjadi tantangan yamg tidak ringan. Melihat kondisi itu, pihaknya meminta pemerintah bisa menekan arus urbanisasi, yang biasanya, kerap terjadi setelah Idul Fitri.
Dia berpendapat, kedatangan pendatang tersebut tidak menutup kemungkinan menyebabkan angka pengangguran bertambah. Perlu adanya upaya-upaya kongkret, tukasnya, untuk mebyikapi masalah tersebut.
Menurutnya, salah satu upayanya, melakukan penerapan skema sertifikasi sebagai persyaratan para pencari kerja. Tukuannya, jelas dia, selain memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan karena sudah memiliki sertifikat keahlian skill dan berkompetensi, juga sebagai jurus menekan angka pengamgguran. (win)