Indonesia Masih Kekurangan Pilot Lokal

jabartoday,com/erwin adriansyah
jabartoday,com/erwin adriansyah
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Dalam dunia aviasi, ternyata, Indonesia menjadi salah satu negara yang mencatat pertumbuhan tertinggi. “Untuk level dunia, Cina menjadi negara yang pertumbuhan aviasinya tertinggi. Di Asia Pasifik, Indonesia yang paling top,” tandas ikhsan Amin, CEO Bandung International Aviation (BIA), usai Graduation Bandung Pilot Akademi (BPA) 2016, Kamis (12/5).

Apalagi, lanjutnya, pada 2020, Indonesia menjadi titik populasi Boeing terbesar di dunia. Hal itu, jelasnya, menunjukkan bahwa negara ini merupakan pasar besar bagi dunia penerbangan.Tentunya, sambung dia, kondisi itu membuat kebutuhan pilot cukup besar. Karenanya, ujar dia, harus ada upaya untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.

Diungkapkan, saat ini, kebutuhan pilot di tanah air sekitar 600-700 per tahun. Sayangnya, ucap Ikhsan, pasokan pilot lokal masih kurang. Tidak heran, tuturnya, di Indonesia, cukup banyak pilot asal mancanegara.

Dia mencontohkan Susi Air. Ikhsan memperkirakan, maskapai milik Menteri Kelautan dan Perikanan itu menggunakan 90-95.persen pilot mancanegara.

Meski demikian, sambungnya, secara populasi, jumlah pilot domestik masih lebih banyak daripada pilot mancanegara. Prediksinya, sebut Ikhsan, saat ini, total jumlah pilot di Indonesia sekitar 8 ribu orang. “Pilot asingnya, kami perkirakan, tidak melebihi 1.000 orang,” imbuhnya.

Berbicara soal lulusan BPA, yang pada gekombang kali ini, mewisuda 53 orang, 4 orang di antaranya wanita, Ikhsan mengemukakan, banyak yang menjadi pilot komersil. Misalnya, tukasnya, menjadi pilot sejumlah maskapai, antara lain, Citilink, Batik Air, dan Lion Air. “Bahkan, pada lulusan awal, anak didik kami ada yang menjadi pilot maskapai milik Singapura,” bebernya.

Sebagian lulusan BPA, yang total alumnusnya sekitar 150 orang dan segera bekerja sama dengan Malaysia Science University, menjadi pilot pesawat charter. (ADR)

Related posts