JABARTODAY.COM – BANDUNG profesi Barista atau peracik kopi belum dihargai sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia saat ini. Maka itu, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (SCAI) mengadakan Indonesian Barista Competition (IBC) yang diharapkan memunculkan para barista ulung dan menjadikannya sebagai pilihan profesi yang menjamin masa depan. Hal itu dikatakan oleh pihak SCAI yang diwakili Veronica Herlina.
“Imbasnya nanti ke kopi Indonesia. Para barista akan mengetahui soal kopi Indonesia dan masyarakat juga akan tahu cita rasa kopi Indonesia,” ujar Veronica dalam jumpa pers di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Rabu (6/3).
30 orang barista sendiri akan bersaing di kompetisi yang digelar di DOM Area, STP Bandung, 6-8 Maret 2013 ini. Selain di Bandung, ajang serupa juga diadakan di Bali, Surabaya, dan Jogja, termasuk Jakarta. Mengenai peserta sendiri, dikatakan Veronica, mayoritas berasal dari hotel atau coffee shop, namun tidak tertutup untuk masyarakat umum. “Yang penting dia tahu soal penggunaan mesin espresso (mesin pembuat kopi) dan tahu soal kopi atau bahan yang diraciknya,” ucap Veronica.
Sedangkan Ketua STP Bandung Noviendi Makalam menyambut hangat diadakannya kompetisi tersebut di tempatnya. Karena, menurut Noviendi, dapat menjadi ajang pembelajaran yang luar biasa bagi mahasiswa dan pengajar di sekolah tersebut. “Industri kopi adalah industri penunjang pariwisata yang paling besar. Maka itu, kami sangat senang kompetisi ini diadakan di sini,” katanya.
Salah satu juara kompetisi ini, Agustinus Tassi, berbagi pengalamannya soal berkompetisi di ajang IBC. Kesulitan di ajang ini, sambung Agus, adalah waktu singkat untuk meracik beberapa jenis kopi (15 menit-12 racikan kopi).
Agus juga mengungkapkan, mengapa harga kopi di gerai-gerai kopi lebih mahal dibanding di warung pinggir jalan. Hal itu dikarenakan, para barista tidak hanya memencet tombol mesin espresso, lalu menyajikannya begitu saja. “Barista harus tahu bahan dan cara meraciknya bagaimana. Dan itu dibutuhkan pengetahuan yang luas,” terangnya.
Para pemenang di tingkat regional, kan dipilih 5 orang untuk mengikuti grand final tingkat nasional yang digelar bersamaan dengan pameran Food and Hotel Indonesia, 10-13 April 2013. Kemudian pemenang tingkat nasional akan dikirim ke tingkat ASEAN, Asia Pasifik, hingga tingkat dunia, yakni World Barista Championship (WBC). (AVILA DWIPUTRA)