Elpiji 12 Kilo Naik, Industri Kuliner Meradang

Jabartoday.com/net
Jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG
Pada 2 Januari 2015 pukul 00.00, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual elpiji 12 kilogram senilai Rp 1.500 per kilogram. Sejak itu pula, harga jual elpiji 12 kilogram pada level agen menjadi Rp 134.000 per tabung. Sebelumnya, harga jual komoditi itu senilai Rp 114.000 per tabung.

Tentunya, kondisi itu berdampak pada berbagai elemen, termasuk dunia usaha. Adalah sektor kuliner yang sepertinya paling terkena dampak kenaikan harga jual elpiji tersebut. “Pasti ada dampaknya. Utamanya, sektor kuliner. Selain itu, juga perhotelan,” tandas Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jabar, Dedy Widjaja, Selasa (6/1). Menurutnya, kenaikan harga jual komoditi itu membuat biaya operasional dua sektor tersebut semakin bertambah.

Meradangnya sektor kuliner akibat kenaikan harga jual elpiji 12 kilogram diakui
pemilik Nanami Bakery, Siti Solihah. Dia berpendapat, elpiji merupakan komponen penting dalam menjalankan bisnisnya. “Tentu saja, naiknya harga jual elpiji 12 kilogram memberatkan,” tuturnya.

Diutarakan, pihaknya memanfaatkan elpiji 12 kilogram karena lebih hemat daripada ukuran 3 kilogram. Dalam satu pekan, sebut dia, pihaknya membutuhkan 3 tabung elpiji 12 kilogram. Adanya kenaikan itu, sahutnya, otomatis, biaya produksi meningkat. Pasca kenaikan harga, keluh Siti, pihaknya harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli 1 tabung elpiji, yang kini pada level pengecer senilai Rp 163.000. Sebelum kenaikan, harganya Rp 145.000 per tabung.

Karenanya, lanjut dia, kondisi itu membuat pihaknya mengalihkan penggunaan elpiji menjadi 3 kilogram. Alasannya, dalih dia, harganya jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp 17.000-20.000 per tabung.  (ADR)

Related posts