Ekspor Membaik, Imbal Reksa Dana pun Positif

jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Perkembangan global memberi pengaruh pada sektor-sektor ekonomi. Hal itu pun dirasakan para pelaku pasar dan lantai bursa. Kondisi itu cukup berpengaruh karena pada imbal hasil produk investasi, yang setiap tahunnya selalu berubah.

Executive Director dan Country Head of Weath Management Standard Chartered Bank, Bambang Simon Simarno, mencontohkan, mayoritas imbal hasil reksa dana pada 2014, cukup tinggi. “Ada yang mencapai 30 persen,” tandas Bambang.

Akan tetapi, lanjutnya, tahun selanjutnya, imbal balik reksa dana anjlok. Bahkan, seru Bambang, cenderung negatif. Bambang meneruskan, imbal hasil reksa dana kembali membaik pada 2016 kendati belum seperti 2014.

Menurutnya, membaiknya imbal hasil reksa dana saham terjadi karena ekspor sejumlah komoditas pun, utamanya batu bara dan minyak bumi, menunjukkan tren positif karena adanya pengaruh eksternal dan internal.

Efek eksternal, terangnya, dipengaruhi oleh terbitnya kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump. Sedangkan dampak internal, tambahnya, kental oleh situasi politik, yaitu adanya ajang pemilihan kepala daerah (pilkada). “Tahun ini, imbal hasil reksadana saham berpotensi lebih baik daripada 2016,” tuturnya.

 

Ekonom Senior Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra, berpendapat, pada 2017, harga komoditas berpotensi lebih baik daripada tahun lalu. Prediksinya, harga batu bara dan sawit membaik.

Itu berarti, saham komoditas utama pun turut membaik. “Tahun ini, belanja infrastruktur pemerintah masih tinggi. Ini pun mendorong investasi bidang infrastruktur,” pungkasnya. (win)

Related posts