Edukasi Perbankan Bagi Puluhan Mahasiswa

NISP2JABARTODAY.COM – BANDUNG
Ternyata, hingga kini, wawasan dunia perbankan masih belum terlalu dipahami banyak kalangan, termasuk mahasiswa. Karenanya, Bank OCBC NISP menggulirkan program edukasi bagi para mahasiswa di Bandung. “Tajuknya, Wealth Management In A Simple Way. Ini merupakan bagian program Corporate Social Responsibility kami di bidang pendidikan,” ujar Consumer and Secured Load Distribution Head Bank OCBC NISP, Krisna Widia, belum lama ini.
 
Dikatakan, dalam program, yang diikuti puluhan mahasiswa asal Universitas Padjadjaran, Universitas Parahyangan, dan Universitas Maranatha tersebut, pihaknya memberikan pembekalan dan edukasi mengenai dunia perbankan serta konsep manajemen yang sehat (wealth management). “Pengemasannya secara komprehensif sehingga para peserta mudah memahaminya,” kata Krisna.
 
Berkaitan dengan penyaluran kredit, Suwandi Candra, Commercial Bussiness Head Bank OCBC NISP Metro Bandung, menjelaskan, tahun ini, pihaknya memang sedikit menginjak rem dalam hal landing (penyaluran kredit), termasuk, commercial loans (bukan consumer loans, seperti berita Jabartoday.com sebelumnya. RED). Itu berkenaan dengan perkembangan situasi di Indonesia,” papar Suwandi Candra, Commercial Bussiness Head Bank OCBC NISP Metro Bandung.
 
Meski sedikit menginjak laju pertumbuhan penyaluran kredit, Candra menyatakan, hingga akhir tahun ini, pihaknya tetap mencanangkan kenaikan. Besarnya, ujar dia, sebesar 15 persen. Angka itu, sambung dia, sedikit melambat jika perbandingannya dengan pertumbuhan tahun lalu, yang besarnya mencapai 20 persen.
 
Berbeda dengan funding, ungkapnya, tahun ini, pihaknya mencanangkan pertumbuhan yang lebih besar daripada kredit.  Sejauh ini, ujarnya, khusus funding, terdiri atas deposito, tabungan, dan giro. “Tapi, kami lebih mengarah pada tabungan dan giro,” ungkap dia, seraya menyebut nilai dana pihak ketiga (DPK) di wilayah kerjanya senilai Rp 2 triliun.
 
Khusus commercial loans, sahut dia, pihaknya fokus pada kredit modal kerja dan investasi. Sampai paruh pertama tahun ini, sebut Candra, pihaknya menyalurkan kredit senilai Rp 3,5 triliun. Nasabahnya adalah korporasi-korporasi. “Mayoritas, atau sekitar 60 persen, adalah yang bergerak dalam bidang pertekstilan, termasuk industri pendukungnya, seperti chemical, packaging, dan sebagainya,” seru Candra. (ADR)

Related posts