Lembaga BUMN yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) tersebut melakukan ekspor badan (fuselage) Helikopter H22/H22M, yang sebelumnya adalah EC-225/EC-725, sebagai generasi terkini NAS-332 Super Puma. “Ini adalah ekspor assembling fuselage kelima. Upper dan Lower Fuselage-nya sudah terintegrasi,” tandas Yulianto Soekarno, Manager Program MKII Airbus Helicopter PT DI, belum lama ini.
Diungkapkan, secara total, hingga 2025, pihaknya berkewajiban mengirim 125 fuselage. Sejak 2008, ujarnya, Eurocopter, yang saat bernama Airbus Helicopter, menaruh kepercayaan kepada PT DI sebagai mitra pengembangan produksi upper, lower fuselage, dan tailboom.
Yulianto mengemukakan, berdasarkan rencana, sejauh ini, pihaknya melakukan penyerahan sebanyak 45 unit tailbooms (ekor),10 unit upperfuselage, dan 4 unit fuselages (badan). “Selama 6 pekan, kami sanggup mengerjakan pemesanan fuselage yang terintegrasi. Karenanya, dalam kurun waktu sekitar 45 hari atau 1,5 bulan, kami mengirim 1 fuselage terintegrasi ke Prancis. Tidak hanya perakitan, kami pun memproduksinya mulai raw material hingga produk jadi,” tutupnya. (ADR)