BJB Lakukan Asset Buy Rp 250 Miliar

Penandatanganan Kesepakatan Asset Buy bank bjb-Bank Sulteng (istimewa)
Penandatanganan Kesepakatan Asset Buy bank bjb-Bank Sulteng (istimewa)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Meningkatkan kinerja menjadi opsi mutlak yang diusung banyak lembaga bisnis. Hal itu pun dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb. Beragam strategi diterapkan lembaga perbankan milik BUMD Jabar-Banten ini.

Satu di antara jurus yang ditempuh bank bjb untuk mendongkrak kinerja bisnisnya adalah melakukan asset buying. Aksi korporasi asset buying atau pengambilalihan piutang itu terjadi setelah adanya kesepakatan antara bank bjb dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah di lantai 9 Menara bank bjb, Jalan Naripan Bandung, Kamis (26/2). Kesepakatan dua perbankan daerah tersebut dilakukan oleh Direktur Konsumer bank bjb, Fermiyanti, dan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Rahmat Abdul Haris.

“Asset buying merupakan sebuah upaya kami untuk mendorong portofolio kredit. Nilai asset buying tersebut sejumlah Rp 250 miliar bersisa jangka waktu 12 tahun. Adanya asset buying ini, berarti kami mengambilalih piutang 1.835 nasabah Bank Sulteng,” tandas Fermiyanti, usai Penandatanganan Kesepakatan Asset Buying.

Langkah ini pun, lanjut Fermi, sapaan akrabnya, dapat menjadi sebuah upaya kami untuk meningkatkan perolehan laba. Tujuan berikutnya, ungkap dia, meski memiliki jaringan yang masih terbatas, upaya tersebut pun menjadi sebuah marketing strategy guna meningkatkan pasar bank bjb di wilayah timur Indonesia.”Sekaligus meningkatkan performa bisnis sebagai upaya persiapan menjelang ajang ASEAN Economic Community (AEC), yang khusus untuk bidang perbankan, berlaku pada 2020,” terang Fermi.

Menurutnya, peluang bank bjb untuk terus meningkatkan kinerja dan porto folio kredit masih terbuka lebar. Sebagai contoh, ucap dia, dalam hal penggarapan pasar pensiunan. Diutarakan, saat ini, jumlah pensiunan di wilayah kerjanya sekitar 42 ribu orang. “Kami baru menggarap 50 persennya. Ini berarti, peluang pasarnya terbuka,” sahut Fermi.

Terlebih, ucap dia, sejauh ini, kredit konsumer mendominasi portofolio kredit bank bjb. Persentasenya, ujar Fermi, melebihi angka 50 persen. Hingga kini, seru Fermi, kredit konsumer mengambil porsi 67 persen total kredit.

Fermi meneruskan, kerjasama dengan Bank Sulteng tidak hanya terbatas pada asset buying. Akan tetapi, imbuh dia, ada hal lain yang dapat dua perbankan ini kerjasamakan. Yaitu, beber dia, mengembangkan sistem channeling. “Pastinya, asset buying ini membuat sinergitas antara kami dan Bank Sulteng menjadi lebih baik,” cetus dia.  (ADR)

Related posts