JABARTODAY.COM – BANDUNG — Beberapa waktu lalu, pemerintah menerbitkan kebijakan dan peraturan terkini berkaitan dengan kendaraan bermotor, yang satu di antaranya yaitu kenaikan tarif Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Terbitnya regulasi baru itu menimbulkan beragam reaksi masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan, aturan baru itu pun berefek pada kinerja bisnis industri otomotif.
Junianto Naibaho, Operation Manager PT Honda Bandung Center (HBC), main dealer PT Honda Prospect Motor (HPM), selaku Agen Tunggal Lemegang Merek (ATPM) Honda mobil area Jabar-Banten, berpendapat, kenaikan tarif penerbitan STNK itu belum terlihat dan terasa dampaknya. “Yang naik kan tarif penerbitannya bukan pajaknya. Sejauh ini, kami belum melihat dampaknya,” tandas Jun, sapaan akrabnya, belum lama ini.
Kendati begitu, Jun tidak menampik anggapan bahwa efek kenaikan tarif STNK itu membuat konsumen melakukan penyesuaian anggarannya. Namun, ucapnya, sepertinya penyesuaian itu bersifat sementara. “Mungkin, pada awal-awal. Setelah konsumen melakukan penyesuaian, perkiraannya, kondisi kembalk normal,” ujar Jun.
Sebelumnya, Public Relation PT Toyota Astra Motor (TAM), Rouli Sijabat,menyatakan, tidak tertutup kemungkinan, penyesuaian tarif STNK berefek pada kinerja bisnis otomotif. Akan tetapi, lanjut Rouli, sejauh ini, pihaknya belum merasakan efek kevijakan tarif STNK tersebut.
Rouli mengemukakan, saat ini, pihaknya masih mempelajari sekaligus melihat perkembangan terbitnya penyesuaian tarif baru STNK tersebut. Menurutnya, efek penyesuaian itu baru terlihat pada triwulan pertama tahun ini. “Apakah membuat penjualan sedikit mengalami perlambatan atau bagaimana. Ini yang kami pelajari dan lihat perkembangannya hingga triwulan pertama 2017,” sambung Rouli
Sementara itu, data Gabungan Industri Kensaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, total penjualan seluruh brand mobil selama Januari-November 2016 termasuk Low Cost Green Car (LCGC) mencapai 1.187.106 unit. Jumlah itu melebihi pencapaian periode sama 2015, sejumlah 1.089.984 unit. Khusus Toyota, PT TAM mencatat angka sebanyak 350.729 unit. (win)