APRINDO : Non-Tunai Lebih Simpel dan Praktis

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sejak pencanangan Gerakan Pembayaran Non-Tunai (GPNT) yang mulai bergulir 2014, sejumlah sektor pun secara perlahan memberlakukan sistem transaksi digital alias nontunai. Satu di antaranya adalah pasar ritel.

Sekretaris Umum DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Jabar, Henri Hendarta, berpendapat, sebenarnya, sebelum pencanangan GPNT, banyak pasar ritel menerapkan pola cashless. “Misalnya, penggunaan kartu debet atau kartu kredit,” tandas Henri pada Seminar Implementasi Era Nontunai bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha di Universitas Sangga Buana (USB) Bandung, Jalan PHH Mustopha Bandung, Senin (20/11).

Menurutnya, penggunaan electronic money (e-money) sebagai salah satu sistem transaksi memang memiliki beragam manfaat. Antara lain, sebutnya, sistem transaksi menjadi lebih mudah, simpel, dan praktis. Melalui skema itu, lanjutnya, masyarakat tidak perlu membawa dana tunai dalam jumlah besar. “Cukup melalui kartu e-money,” ujarnya.

Hal positif lainnya, tambah Henri, sistem pembayaran dan transaksi digital itu pun dapat menekan terjadinya kemungkinan berbagai kecurangan. Bahkan, tegasnya, pola transaksi nontunai pun, seru Henri, dapat sebagai sebuah upaya untuk menekan peredaran uang palsu.

Namun, Henri mengutarakan, sejauh ini, konsumen ritel masih didominasi oleh pembayaran cash, terutama di daerah-daerah. Menurutnya, penggunaan skema nontunai pada pasar ritel masih relatif kecil, sekitar 20-25 persen. (win)

Related posts