JABARTODAY.COM – BANDUNG — Ternyata, selama ini, pemamfaatan produk-produk jasa keuangan (inklusi), termasuk perbankan, di tamah air, khususnya Jabar, masih belum maksimal. Persentase inklusi di Tatar Pasundan sekitar 68 persen.
Karenanya, perlu keterlibatan perbankan secara aktif guna meningkatkan inklusi keuangan. PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb menjadi salah satu perbankan yang aktif tersebut.
Beberapa kiat dilakukan perbankan BUMD Jabar tersebut. Di antaranya, merangkul kalangan pelajar melalui program Simpanan Pelajar (Simpel).
“Alhamdulillah, perkembangannya (Simpel) positif,” tandas Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan, pada sela-sela Gelar Festival Bulan Inklusi Keuangan 2018 di Kantor Pusat bank bjb, Jalan Naripan Bamdung, Rabu (24/10).
Ahmad Irfan mengutarakan, perkembamgan Simpel terlihat pada jumlah number of account (rekening). Hingga saat ini, jumlahnya mencapai 215.500 nomor rekening. Sedangkan nominal dana Simpel, sebutnya, mencapai Rp 20,25 miliar.
Selain menggelorakan Simpel, lanjut Ahmad Irfan, demi mendorong inklusi keuangan, pihaknya pun menjadi perbankan yang aktif melangsungkan program Laku Pandai bersama sejumlah perbankan lainnya.
Selama ini, kata Ahmad Irfan, pihaknya memililk 740 agen Laku Pandai. Hasilnya, ucapnya, pihakmya mencatat sebanyak 61.769 peserta Laku Pandai. “Dana masyarakat yang terhimpum (DPLK) cukup besar. Hingga saat ini, nominalnya Rp 495,34 miliar,” tuturnya.
Dia menyatakan, melihat perkembangan Simpel dan DPLK, harapannya, akses keuangan menjadi lebih terbuka. “Demgan demikian, inklusi keuangan meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat pun bertumbuh,” pungkasnya. (win)