632 Ribu Rumah Tangga Belum Terlistriki

jabartoday.com/net
jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM -.BANDUNG — Banyak faktor yang menjadi penopang terciptanya laju pertumbuhan. Satu di antaranya, dalam hal pemenuhan kebutuhan energi listrik. Karenanya, PT PLN terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan rasio elektrifikasinya, termasuk di Jabar.

General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat (DJB), Iwan Purwana, hingga kini, di wilayah kerjanya, tingkat rasio elektrifikasi mencapai 94,95 persen. “Itu terus meningkat. Pada 2015, rasionya 93,8 persen. Tahun depan, proyeksinya sebanyak 97,5 persen. Pada 2018, menjadi 100 persen,” tandas Iwan pada acara Sosialisasi Kebijakan Pelayanan di Bidang Ketenagalistrikan di GH Universal, Jalan dr Setiabudi, Bandung.

Iwan mengakui bahwa hingga kini, belum seluruh wilayah di tatar Pasundan, termasuk Kota Bandung, yang teraliri listrik. Di Jabar, sebanyak 632.783 rumah tangga belum terlistriki. Khusus Kota Bandung, ungkapnya, rasio elektrifikasi sebesar 94,54 persen. Itu berarti, jelasnya, sebanyak 37.784 rumah tangga di Kota Bandung, yang totalnya sebanyak 691.742 rumah tangga belum teraliri listrik.

General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Tengah (JBT) I, Anang Yahmadi, mengatakan, pihaknya menyiapkan 4 pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebagai penunjang pasokan listrik di Jabar.

Asumsi tambahan daya listriknya, lanjut Anang, sebanyak 2.800 Mega Watt (MW). Angka itu, terangnya, bersumber pada PLTA Upper Cisokan berkapasitas 1.040 MW, Jatigede sebanyak 110 MW, PLTA Indramayu sejumlah 1.000 MW,  dan Muara Tawar berkapasitas 650 MW.

Sementara itu, kata Kepala Subdirektorat Harga dan Subsidi Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu, menguraikan, pihaknya mencanangkan rasio eletrifikasi pada 2016 mencapai 90,15 persen dan pada 2019, naik menjadi 97,35 persen. Menurutnya, ini bertujuan mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi Indonesia yang lebih rendah daripada negara-negara ASEAN.

Jisman mengungkapkan, di kawasan ASEAN, indonesia mencatat rasio elektrifikasi yang tergolong paling rendah. Yang tertinggi di ASEAN, ucapnya, Singapura, mencapai 100 persen. Sedangkan negara lainnya, rata-rata 99 persen.

Antara lain, ujarnya, Malaysia mencapai 99 persen, Thailand sebesar 99,3 persen, Brunei Darussalam sejumlah 99,7 persen, dan Vietnam  98 persen.  (ADR) 

Related posts