60 Persen Transaksi via Elektronik

mandiri tbk.JABARTODAY.COM – BANDUNG
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan, sistem transaksi pun turut mengalaminya. Sejak beberapa tahun terakhir, transaksi menggunakan sistem elektronik. “Sistem elektronik lebih memudahkan masyarakat dalam bertransaksi,” ujar Kresno Sediarsi, Direktur Teknologi dan Operasi PT Bank Mandiri Indonesia Tbk, usai Mandiri Karnaval Nusantara di GOR Saparua Bandung, Minggu (12/10/2014).
 
Kresno mengemukakan, sesuai dengan anjuran Bank Indonesia berkenaan dengan sistem elektronik, pihaknya terus berupaya mengembangkannya. Ditegaskan, menggunakan sistem elektronik tidak hanya lebih efektif dan efisien, tetapi juga mengurangi risiko. Pasalnya, jelas dia, seseorang yang membawa uang tunai untuk bertransaksi memiliki risiko yang lebih besar daripada memakai pembayaran transaksi elektronik.
 
Namun, kata dia, bukan perkara mudah untuk memasyarakatkan sistem transaksi elektronik pada masyarakat. Itu karena, terangnya, masih banyak hal yang menjadi kendala. “Selain karena kebiasaan mayoritas masyarakat menggunakan transaksi tunai, edukasi, dan sosialisasi masih belum optimal,” ucap dia.
 
Mengenai efek transaksi elektronik bagi lembaga perbankan, khususnya, PT Bank Mandiri Tbk, Kresno menyatakan, sistem tersebut memberi kontribusi positif bagi kinerja bisnisnya. Sejauh ini, ungkap dia, sistem elektronik didominasi oleh transaksi jalan tol. “Nilainya tergolong besar. Angka pastinya, saya tidak terlalu hafal. Tapi, perkiraannya, nilai transaksinya mencapai ratusan juta, bahkan, mungkin, miliaran rupiah per tahun,” papar Kresno.
 
Diutarakan, pertumbuhan transaksi elektronik setiap tahunnya meningkat. Hebatnya, sahut Kresno, pertumbuhannya pesat. “Naiknya dapat mencapai 92 persen. Kami harap, tahun ini, minimalnya seperti tahun lalu,” sebut dia.
 
Lalu, bagaimana di Jawa Barat? Kepala PT Bank Mandiri Indonesia Tbk Kantor Wilayah Bandung, yang membawahi area Jabar, Iwan Gunawan, mengakui bahwa pertumbuhan transaksi elektronik terus bertumbuh. Iwan mengemukakan, di wilayah kerjanya, komposisi transaksi elektronik sudah melewati 50 persen total transaksi. “Kami prediksi, 60 persen transaksi sudah menggunakan elektronik, baik SMS banking, ATM, EDC, atau sejenisnya,” imbuh dia.
 
Sistem elektronik pun, kata dia, di wilayah kerjanya, sudah dapat berlangsung pada pembayaran tarif tol. Artinya, jelas dia, pembayaran tarif tol saat ini, tidak hanya tol di Jakarta, tetapi juga Jabar. “Yaitu ruas tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dan Cileunyi-Purwakarta-Padalarang (Cipularang). Ini semua untuk memudahkan masyarakat,” terangnya.
 
Sebenarnya, di wilayah kerjanya, ungkap dia, banyak hal yang sudah tertransaksikan menggunakan elektronik. Misalnya, jelas dia, pada minimarket, supermarket, dan lainnya. Akan tetapi, ucap dia, agar sistem transaksi elektronik lebih bertumbuh, perlu adanya edukasi dan sosialisasi yang lebih intens. (ADR)

Related posts