JABARTODAY.COM – BANDUNG Menengok ke belakang, berkaitan dengan paket pekerjaan yang sudah dilelang pada tahun 2016, Kepala Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Badan Layanan Pengadaan pada Sekretariat Daerah Kota Bandung Rury Rofian, di Balai Kota Bandung, belum lama ini, mengatakan, ada 855 paket pekerjaan lelang yang telah diproses dari 75 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan 45 paket tercatat gagal lelang.
Dijelaskan Rury, gagal lelang itu lebih banyak disebabkan karena alasan kelengkapan administrasi dan pemahaman pihak pemohon pada dokumen lelang. Sehingga, atas referensi itu, untuk tahun 2017, sambung Rury, meskipun baru masuk sekitar 42 paket lelang yang sedang diproses, tetapi di dalamnya terdapat 20 paket pembangunan prioritas.
“Dari 855 paket dari tahun 2106 ada 45 paket yang gagal lelang, diantaranya pembangunan Gelanggang Generasi Muda. Karena tidak ada penawaran, proyek ini gagal dan dalam paket pekerjaan tahun 2017 masuk dalam 42 paket yang diproses dan diharapkan mungkin akan mencapai 600 paket sampai akhir 2018,” ujar Rury.
Secara rinci, Rury memaparkan, dari 42 paket yang sedang diproses 20 paket pekerjaan prioritas pembangunan Kota Bandung itu adalah gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak, LPTQ Gedebage, Alun-alun Cibiru, Mesjid Raya Alun-alun Cibiru, Rumah Budaya Cibiru, Gedung Pramuka, Apartemen Rakyat Taman Sari, kolam retensi 3 titik Sarimas, Sirnaraga, dan Babakan Jeruk. Lalu, pembangunan tol air di 2 titik, yakni Jalan Pagarsih dan Jalan Dr Djundjunan, pedestrian di Jalan Siliwangi, Jalan Taman Sari, Jalan Dipatiukur (tahap II), Jalan Sulanjana, Jalan Hariangbanga, Jalan Merdeka, Jalan Katamso, Jalan Setiabudi, Jalan Cipaganti, Jalan Elang Terminal, Jalan Cibadak, Jalan Pajajaran, Jalan Ganesha, Jalan Dewi Sartika, Jalan Sudirman (tahap II), Jalan Cihampelas (tahap II), Babakan Siliwangi, Taman Tegalega (tahap II), Teras Cihampelas (tahap II), jalan layang, juga light rapid transit (LRT).
“Dari 42 yang sudah masuk ada beberapa proyek pembangunan yang prioritas sudah dalam proses pelelangan dan diharapkan lainnya akan menyusul pertengahan tahun ini,” papar Rury.
Terkait hambatan pada SKPD yang belum menyerahkan ajuan lelang, Rury berkilah, karena masih dalam proses pembentukan satuan organisasi tata kerja (SOTK) baru mungkin masih belum terbentuk panitia barang/jasa di SKPD bersangkutan, karena setiap yang akan mengajukan proses penanganan dan pelelangan ke Pokja BLP harus menyediakan materi dan dokumen pelelangan dari mulai administrasi sampai panitia pelelangan.
“Kita masih berbenah mungkin masih belum terbentuk panitia–panitia barang/jasa di SKPD yang baru berubah SOTK-nya, sehingga belum bisa mengajukan proyek kepada kami,” tutup Rury. (koe)