Sosok Ini Pendaftar Pertama Calon Wali Kota Bandung dari Gerindra

JABARTODAY.COM – BANDUNG Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6), Kantor DPC Partai Gerindra Kota Bandung yang beralamat di Jalan Lodaya No 119, diramaikan oleh kedatangan salah satu bakal calon wali kota/wakil wali kota Bandung, Yana Mulyana.

Ketua DPC Gerindra Kota Bandung Edi Haryadi  dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah Hasan Faozi, serta segenap pengurus DPC Partai Gerindra langsung menyambut kedatangan Yana Mulyana, yang tercatat sebagai balon pertama pengambil formulir di partai itu.

Yana datang dengan diantar keluarga dan kerabat serta ormas dan OKP  yang berjumlah sekitar puluhan orang. Dan, disambut pengurus DPC Partai Gerindra Kota Bandung lainnya seperti Kurnia Solihat, Wakil Ketua DPC Gerindra Kota Bandung dan pengurus harian DPC. Tak ketinggalan hadir pula para  ketua dan pengurus PAC.

Ketua Bapda DPC Gerindra Kota Bandung Hasan Faozi mengatakan, begitu yang bersangkutan hari ini juga mengembalikan formulir, berarti bakal calon sudah siap untuk disurvei, yang hasilnya akan dikirim ke DPP.

Usai pengambilan dan pengembalian formulir, Yana menyatakan kesiapan meramaikan Pemilihan Wali Kota Bandung. “Ditetapkan sebagai calon nomor satu ataupun pendamping tentunya menjadi kewenangan partai. Namun, kalau boleh saya memilih Gerindra memutuskan saya sebagai calon wali kota,” harap Yana.

Yana menambahkan, terkait wakilnya nanti tergantung dari hasil survei dan putusan koalisi. “Saya punya niat yang tulus demi masyarakat dan Kota Bandung, agar hasil pembangunan bisa dinikmati oleh warga Bandung, kendati tidak pernah terpikir menolak investor. Mudah-mudahan Kota Bandung membuat sejarah baru dengan adanya wali kota, yang sejak awal berkomitmen menjadi kader partai,” ucap Yana yang juga Ketua Askot PSSI Kota Bandung ini.

Yana yang merupakan salah satu pengusaha di Bandung ini mengaku,  kalau lolos sebagai calon wali kota, akan menggunakan tagline “Bandung untuk Warga Bandung”. Maka, prioritas pembangunan pun tidak menyasar masalah klasik seperti, kemacetan, sampah, dan banjir, melainkan yang akan dibenahi, condong menggenjot dunia pendidikan dan ketenagakerjaan.

“Pokoknya, saya sudah siapkan segala yang berhubungan dengan kegiatan pesta politik ini, termasuk ongkos politik dengan menghindari politik uang,” tegas Yana. (koe)

Related posts