
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Banyak faktor yang berpengaruh pada perkembangan harga jual sejumlah komoditi. Antara lain, naiknya permintaan, minimnya ketersediaan, sistem pendistribusian, dan lainnya, termasuk aksi spekulan. Karenanya, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Jabar, yang salah satu unsurnya jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Jabar terus melakukan monitoring perkembangan harga, utamanya kebutuhan pokok.
“Monitoring terus kami lakukan. Terlebih, menjelang Ramadan,” tandas Konbes Pol Damiri, Direskrimsus Polda Jabar, usai Inspeksi Mendadak (Sidak) Pasar Andir akhir pekan kemarin bersama Kementerian Perdagangan.
Menurutnya, selain memantau harga, pihaknya pun memonitor hal lain yang berpotensi menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Adalah pola dan skema pendiatribusian, ungkapnya, yang pihaknya monitoring secara serius.
“Kalau sistem pendistribusian lancar, itu membuat pasokan dan ketersediaan tidak masalah. Nah, apabila pendistribusian lancar, tetapi harga justru malah mengalami kenaikan, ini menjadi masalah. Karena itulah kami memantau pendistribusian secara serius,” paparnya.
Berbicara soal hasil pemantauan perkembangan harga, perwira menengah ini menjelaskan, sejauh ini, kondisinya masih normal. Sebagai contoh, sebutnya, harga jual komoditi daging, yang masih gerbong normal, yaitu sekitar Rp 100-110 ribu per kilogram. (win)