
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Dalam dunia transportasi, di beberapa daerah, tentunya, terdapat titik-titik rawan, baik bencana, kecelakaan, kejahatan, dan lainnya. Titik-titik rawan pun terdapat pada jalur kereta api, termasuk di wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung.
“Benar. Di wilayah kami, ada puluhan titik rawan, baik rawan longsor, pergerakan tanah, banjir, maupun kejahatan, yaitu pencurian,” tandas Kepala Humas PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, Joni Martinus, Senin (17/4).
Diutarakan, di wilayahnya, sejauh ini, ada 47 titik rawan. Titik-titik rawan itu tersebar pada jalur dan rute barat serta timur. Misalnya, jelas dia, di kawasan Purwakarta-Ciganea. Di daerah itu, katanya, kilometer 107 merupakan titik rawan longsor.
Guna menjaga keamanan perjalanan, ungkap Joni, pihaknya melakukan berbagai upaya antisipasi. Antara lain, sebutnya, mendirikan posko, yang sebanyak jumlah titik rawan. Pada tiap posko, lanjutnya, pihaknya menempatkan petugas siaga yang jumlah totalnya 170 orang. Mereka, ucapnya, melakukan monitoring selama 24 jam setiap harinya.
Selain itu, imbuh dia, pihaknya pun menyiagakan flying gank. Ini, jelasnya, merupakan sebuah tim reaksi cepat tanggap darurat. “Bahkan, kami pun berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam hal mengantisipasi aksi pencurian,” tutupnya. (win)