“Tahun lalu, kami bersyukur perolehan laba kami lebih tinggi 24,7 persen daripada pencapaian 2014, yaitu mencapai Rp 1,38 triliun,” tandas Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan, usai Analyst Meeting bank bjb di Faimont Hotel Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Ahmad Irfan mengemukakan, hal yang menyebabkan pihaknya mampu meningkatkan perolehan laba antara lain, pendapatan bunga bersih, yang lebih tinggi 11,5 persen daripdaa 2014 dan fee based income yang naik10,9 persen lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba itu pun, sambungnya, diikuti meningkatnya asset sebesar 16,9 persen atau menjadi Rp 88 triliun. Selain itu, sambungnya, penyalran kredit pun menjadi kontributor pencapaian laba 2015. Selama 2015, ungkapnya, perbankan yang berkantor pusat di Jalan Naripan Bandung itu menggelontorkan kredit bernilai Rp 55,3 triliun. Angka penyaluran itu lebih tinggi 12 persen daripada total kredit 204. “Dana Pihak Ketiga (DPK), yang pada 2015 naik 17,1 persen lebih tinggi daripada periode 2014 atau menjadi Rp 67,6 triliun, juga menjadi kontributor pencapaian laba 2015,” paparnya.
Soal kredit, Ahmad Irfan menjelaskan, penyaluran terbesar adalah kredit konsumer, yaitu Rp 38,2 triliun. Sisanya, tambah Ahmad Irfan, merupakan kontribusi kredit komersial dan korporasi. Tahun ini, cetusnya, pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit 12-15 persen.
Guna merealisasikannya, Ahmad Irfan.mengemukakan, pihaknya menyiapkan sejumlah rencana dan strategi bisnis. Di antaranya, beber dia, tahun ini, pihaknya berencana untuk aktif dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur. Skemanya, jelas dia, melalui sindikasi perbankan.
“Kami ingin menjaadi Regional Champion. Khusus di Jabar-Banten, tentunya, kami ingin turut ambil bagian proyek infratruktur. Sejauh ini, ada beberapa proyek infrastruktur di Jabar yang dikembangkan pemerintah, misalnya, ruas tol, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Kami pun siap aktif dalam rencana pengembangan Bandara Soekarnohatta,” tutup dia. (ADR)
