Tahun Ini, Peritel Siap Menggeliat

jabartoday.com/net
jabartoday.com/net
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Tahun lalu, secara makro, ekonomi nasional mengalami kelesuan, sebagai imbas perkembangan global, yang salah satu efeknya, terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat.

Namun, tahun ini, prediksinya, ekonomi nasional tumbuh lebih baik daripada 2015. Situasi ini pun yang siap dimaksimalkan para pelaku usaha ritel. “Adanya paket kebijakan pemerintah, kami, para pelaku ritel, khususnya, di Jabar, menargetkan pertumbuhan yang lebih baik daripada 2015,” tandas Henri Hendarta, Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Jabar, belum lama ini.

Henri meneruskan, terbitnya kebijakan ekonomi pada semester dua 2015 merupakan indikator optimismme pelaku ritel. Terlebih, ungkapnya, pihaknya memperoleh data yang menunjukkan bahwa pencapaian Desember 2015 lebih baik daripada dengan bulan-bulan sebelumnya.

Untuk 2016, cetus Henri, para pelaku ritel memang menetapkan proyeksi pertumbuhan. Persentasenya, sambung dia, tidak muluk-muluk. Angka pertumbuhannya, imbuh Henri, berada pada level 12-14 persen. Angka itu, sambungnya, lebih besar daripada pertumbuhan selama 2015. Rata-rata, kata dia, pertumbuhan ritel pada 2015 sebesar satu digit atau tidak melebihi 10 persen.

Berkenaan dengan ASEAN Economic Community (AEC), yang sudah bergulir, Henri menegaskan, pihaknya berharap pemerintah memiliki keberpihakan pada ritel, yaitu berkaitan dengan izin ritel bagi peritel asal negara ASEAN lain yang ingin beroperasi di Indonesia. “Agar peritel nasional tetap menajdi tuan rumah, tentunya, harus ada keberpihakan pemerintah,” cetusnya.

Henri mengiyakan bahwa bergulirnya AEC berarti produk impor kian menguat. Sejauh ini, ungkap Henri, mayoritas peritel menjadikan produk lokal sebagai andalan. “Kendati demikian, Henri menyatakan, pihaknya siap berkompetisi dalam agenda AEC. (ADR)

Related posts