JABARTODAY.COM – BANDUNG
Isak tangis mengiringi kepergian Marsekal Pertama (purn) Norman Tagor Lubis (69) ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Blok B, Tempat Pemakaman Umum Sirnaraga, Minggu (30/9).
Pemakaman yang dilakukan secara militer ini dihadiri oleh keluarga dan para pelayat dari beberapa pejabat TNI AU, juga masyarakat umum. Penguburan jenazah dibarengi dengan tembakan salvo sebanyak satu kali, sebagai penghormatan terakhir terhadap almarhum.
Pantauan di lapangan, saat jenazah dimasukkan ke liang lahat, isak tangis dari keluarga semakin tak tertahankan. Lantunan do’apun semerbak dikeluarkan dan menjadi bekal terakhir keluarga untuk almarhum.
Kepala Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Bambang Hendro yang menjadi inspektur upacara, mengatakan, dirinya sangat kehilangan sosok almarhum. Almarhum dikenal sebagai sosok yang ramah, sehingga mudah dekat dengan siapa saja.
“Kami kehilangan sosok yang berdedikasi seperti beliau. Dan kami, atas nama TNI, memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum, karena beliau meninggal ketika menjalankan tugas negara,” ucapnya.
Pada hari yang sama, dimakamkan juga rekan Norman, yang juga menjadi korban, Letnan Kolonel (purnawirawan) Toni Hartono (42) di pemakaman kawasan Margahayu, di dekat Lapangan Udara Sulaeman, Kabupaten Bandung.
Norman sendiri meninggal ketika sedang melakukan atraksi di Bandung Air Show 2012, Sabtu (29/9). Norman serta Toni yang mengendarai pesawat jenis Bravo AS 202 bernomor registrasi LM 2003 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), kehilangan kendali saat melakukan manuver, dan akhirnya jatuh di luar Lanud Husein Sastranegara, serta pesawat mereka hancur. Kemudian, mereka langsung dilarikan ke RS Hasan Sadikin, namun nyawa mereka tidak tertolong. (AVILA DWIPUTRA)