
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Menjelang akhir 2018, kondisi ekonomi nasional masih belum menunjukkan geliatnya. Karena itu, pemerintah menyiapkan sejumlah kiat demi terciptanya stabilitas ekonomi. Satu di antaranya, menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi Edisi 16.
Paket itu antara lain memberi perluasan dan keleluasaan investasi, di antaranya, pemberlakuan tax holiday. “Sebaiknya, paket ini harus termanfaatkan secara maksinal,” tandas ekonom Universitas Padjadjaran, Aldrin Herwany, Senin (19/11).
Aldrin berpendapat, paket kebijakan itu memungkinkan bertumbuhnya investor asing di tanah air, termasuk Jabar. Meski demikian, kata Aldrin, ada banyak hal positif di balik terciptanya pertumbuhan investor asing tersebut.
“Ada beberapa hal yang dapat termamfaatkan jika investor asing bertumbuh. Antara lain, Tramsfer Knolwledge (transfer ilmu), Transfer Capital (permodalan), dan Transfer Experiences,” lanjut Aldrin.
Hal lain yang harus mendapat perhatian, sambungnya, yaitu menyertakan kandungan lokal. Itu, terangnya, tidak hanya soal bahan baku. Akan tetapi, tambahnya, juga berkenaan dengan penyerapan tenaga kerja lokal.
“Termasuk mengampanyekan kecintaan pada produk dalam negeri. Sederhananya, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 16 ini harus termanfaatkan secara maksimal agar ekonomi kita kembali bergerak lebih kencang,” pungkas Aldrin. (win)