JABARTODAY.COM-KUNINGAN. Petarung. Satu kata sejuta makna. Madah mulia ini merujuk mutu seseorang akan apa yang diyakini dan diperjuangkan. Jiwa petarung, ada dalam diri Kholis Malik (48). Ia memulai sesuatu dari bawah.
Bak dua sisi mata uang, pria kelahiran Ciamis, 7 September 1970 ini di satu bilah adalah pebisnis. Di bilah lain, Kholis adalah intelektual yang kadung jatuh cinta pada politik.
“Untuk jadi orang besar, dibutuhkan kerja besar,” tegas Kholis.
Mantan Ketua Umum PB HMI (2002-2004) ini menaja dunia usaha sejak menjadi Direktur Utama PT Mutiara Kalam. Perusahaan itu bergerak di bidang IT.
Suami dari Wahyuni Refi Setya Bekti ini ingin turut dalam penerapan Revolusi Industri 4.0. Titip apinya di Jawa Barat. Lebih khusus lagi Ciamis, Kuningan, Kota Banjar dan Pangandaran.
“Fokusnya sektor pertanian dan pariwisata. Harus ada digitalisasi. Supaya, mata rantai ekonomi dari produksi sampai meja konsumsi berefek lahirnya lapangan kerja baru,” ujar Komisaris PT Rahma Timadar ini.
Persibmania ini acap tempo berkunjung ke empat wilayah Jabar diatas. Ia percaya pada gawai kolaborasi. Kholis tak sungkan menggandeng anak muda untuk berdiskusi sekaligus berbuat. Ia konsisten pada ide besarnya itu. Berbisnis sekaligus berbagi.
Syahdan, bak musafir jumpa oase, animo anak muda meningkat. Menurutnya, pemuda Jabar adalah tipe manusia gesit. Dipanggil tengah malam, mereka nongol. Dibutuhkan saat subuh, mereka berlabuh. Dicari saat siang terik, mereka hadir.