
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sejak beberapa tahun terakhir, Kota Bandung menjadi salah satu destinasi pariwisata. Kota ini terkenal sebagai destinasi wisata kuliner dan belanja. Namun, sebenarnya, kota berjuluk Parisj van Java ini memiliki potensi pariwisata lain, yaitu kesenian tradisional.
Sayangnya, sampai saat ini, Kota Kembang minim memiliki titik-titik yang menjadi wisata seni budaya. Padahal, para wisatawan mancanegara (wisman) sangat tertarik oleh kesenian tradisional dan budaya.
“Memang, wisatawan yang berkunjung ke Bandung cukup meningkat. Akan tetapi, volume kunjungan wisman cenderung turun. Informasi yang saya terima, banyak wisman yang menginginkan kunjungan ke tempat-tempat yang menyuguhkan budaya san seni tradisional,” tandas kandidat Wakil Walikota Bandung periode 2018-2023, yang diusung Partai Demokrat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, Chaerul Yaqin Hidayat.
Rully, sapaan akrab pria yang berpasangan dengan Nurul Arifin sebagai calon Walikota Bandung ini melanjutkan, melihat kondisi itu, Kota Bandung memerlukan ketersediaan sarana (venue) yang representatif untuk pagelaran seni dan budaya tradisional. Menurutnya, tidak sedikit wisman yang “jenuh” berkunjung ke Bandung karena mereka lebih sering mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan lain. Mereka (wisman), ulang Rully, lebih menginginkan dan menyukai sesuatu yang berbeda. Kesenian tradisional, seru dia, menjadi salah satu pilihannya.
Selai perlunya sarana pagelaran seni budaya tradisional, tanah Rully, Kota Bandung pun perlu memberi kemudahan perizinan dalam hal penyelenggaraan pagelaran seni budaya. “Tujuannya, tidak lain mendongkrak pariwisata Kota Bandung. Jika pariwisata bertumbuh, otomatis, ekonomi Kota Bandung pun bergerak,” tutupnya. (win)