JABARTODAY.COM – BANDUNG — Untuk memudahkan arus perpindahan orang, butuh sistem transportasi massal yang mumpuni. Itu sebagai upaya menyikapi kian padatnya arus lalu lintas. Karenanya, pemerintah menggulirkan proyek pembangunan transportasi massal, yang satu di antaranya pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakpro.
Agar sarana transportasi itu lebih andal, butuh sistem dan teknologi unggul. Untuk itulah, PT Lem Industri (Persero) terlibat dalam proyek pembangunan tersebut.
Belum makaroni, industri strategis Merah putih itu mengirim Sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquition) ke lokasi Depo Kelapa Gading untuk LRT Jakpro Koridor I. Pengiriman itu berlangsung setelah melalui uji coba FAT (Factory Acceptance Test). “Selanjutnya, masuk tahap pemasangan di depo pada Juni 2018,” tandas Manager Komunikasi Korporasi PT Len Industri (Persero), Donny Gunawan.
Dijelaskan, uji coba FAT berlangsung di PT Len Industri (Persero) selama 7 hari, sejak tanggal 26 Februari – 2 Maret 2018. Dalam uji coba itu, lanjut Donny, pihaknya melibatkan pihak-pihak yang bekerjasama dalam pembangunan LRT Jakpro. Antara lain, sebutnya, PT Wijaya Karya, PT JakPro, PT Mott MacDonald, PT Minco, dan PT KR.
Donny menerangkan, FAT berfungsi memastikan produk dan sistem dapat termanfaatkan sesuai kebutuhan. Allat ini, lanjutnya, dapat memperkecil risiko kesalahan.
Duji coba itu pun, tambahnya, membahas beberapa sistem kerja. Seperti, sebutnya, SCADA (Supervisory Control and Data Acquition), AMS (Account Management System), dan CCTV (Closed Circuit Television), yang peruntukannya bagi sistem persinyalan LRT Jakarta Koridor Tahap I, Kelapa Gading – Velodrome. (win)