Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pendidikan menjadi salah satu unsur penting. Namun, faktanya, hingga kini, masih banyak lulusan sarjana yang belum berkesempatan memperoleh pekerjaan.
“Setiap tahunnya, jumlah lulusan sarjana level strata 1 di Indonesia mencapai sekitar 400 ribu orang. Tapi, masih banyak diantara mereka belum terserap lapangan pekerjaan,” ungkap Hendra Tanumihardja, Chief Manager Learning and Development Division PT Bank Central Asia, pada sela-sela Leading Through Action di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (20/9/2014).
Hendra mengatakan, belum terserapnya para lulusan sarjana tersebut bukan hanya karena mereka tidak mampu atau kurang berpengalaman untuk bekerja, melainkan, secara umum, belum siap. “Secara hard skill, kami kira, mereka siap. Yang mereka belum siap yaitu dalam hal soft skill. Misalnya, bagaimana cara mereka memimpin sebuah bidang atau yang lainnya,” sambung Hendra.
Untuk itulah, pihaknya memberikan pencerahan bagi kalangan mahasiswa. Materinya, jelas Hendra, mengenai bagaimana kalangan tersebut, pasca memperoleh gelar memiliki soft skill ketika memperoleh kesempatan kerja.
Di tempat yang sama, Corporate Secretary PT BCA Inge Setiawati menambahkan, sebenarnya, memiliki soft skill tidak terbatas pada kalangan mahasiswa atau para pencari kerja. Menurutnya, soft skill pun dibutuhkan kalangan yang memang ingin atau sudah menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Para entrepreuneur perlu memiliki soft skill. Itu dapat menunjang perkembangan bisnisnya. Jadi, tidak hanya pekerja, pelaku UMKM pun perlu memiliki soft skill,” tutup Inge. (ADR)