JABARTODAY.COM – Langkah Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam menghentikan tragedi tindak kekerasan kemanusiaan atas etnis Rohingya, Myanmar dapat dilihat dari jejak langkah Menlu Retno Marsudi.
Dikabarkan, sejumlah upaya dilakukan Menlu Retno Marsudi sebelum ia terjun langsung ke lokasi. Retno mengaku berkomunikasi dengan banyak pihak sebelum berangkat ke Myanmar dan Bangladesh.
“Saya kontak banyak pihak, mulai Menlu Inggris hingga Menlu Belanda, memberi dukungan semua memberi dukungan pada Indonesia,” jelas Retno Marsudi kepada pers, di Jakarta, Rabu (6/9).
Retno menjuluki kunjungannya ke Myanmar dan Bangladesh sebagai ‘marathon diplomacy for humanity‘. Ia telah membuka komunikasi dengan banyak pihak karena konflik kemanusiaan Rohingya cukup pelik dan sudah menjadi persoalan dunia. “Untuk menangani isu yang sangat kompleks seperti ini, kita perlu bicara dengan banyak pihak. Saya bicara dengan Sekjen PBB, Kofi Annan (mantan Sekjen PBB), otoritas Myanmar, juga Menlu Turki, dan yang lain. Itu saya lakukan sebelum berangkat ke Myanmar,” tutur Retno yang makin terlihat lincah itu.
Selama dalam perjalanan dari Jakarta menunju Myanmar, Retno dihubungi Menlu Belanda. Menurut Retno, Belanda memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dalam mengatasi konflik Rohingya.
Menlu Belanda menyampaikan pesan bahwa Belanda mendukung upaya yang dilakukan Indonesia. “Pada saat Indonesia membutuhkan dukungan untuk Rohingya, Belanda menyatakan siap berkontribusi,” kata Retno Marsudi.
Setibanya di Yangoon, Retno menggelar pertemuan di Nay Pyi Taw, Menlu Iran meneleponnya. Inti yang disampaikan sama, yakni memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dan siap membantu jika dibutuhkan.(jos)