Demikian disampaikan Rektor Universitas Kuningan, Dr. Iskandar, MM. di hadapan ratusan dosen, karyawan dan mahasiswa yang hadir dalam acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Universitas Kuningan di Gedung Students Center, Uniku, Jl. Cut Nyak Dien, Senin (18/7/2016).
Dengan cukup piawai, Iskandar menyitir hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim yang mengisahkan bahwa suatu hari, Rasulullah saw. sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah para sahabatnya, tiba-tiba beliau tertawa ringan sampai-sampai terlihat gigi depannya. Namun, beliau menangis saat mengisahkan bahwa beliau diberitahu pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah.
Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata, ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’. Istana yang terbuat dari emas dan perak itu bisa diraih dengan memaafkan saudaranya yang seiman. Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah SAW berkata, ‘Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin’.
Karena itu, atas nama pribadi dan lembaga, Iskandar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh civitas akademika Uniku, sekaligus memberi maaf bila selama dalam dua periode masa jabatannya sebagai rektor terdapat kesalahan dan kekhilafan.
“Dari sisi lembaga, saya memohon maaf bila selama memimpin Uniku terdapat kesalahan dan kekhilafan. Demikian pula, dengan segala kerendahan hati, saya memaafkan Saudara-saudara, baik yang saya tahu atau tidak tahu, telah mendzalimi atau berbuat kesalahan kepada saya. Hanya dengan memaafkan kepada sesama, kita akan kembali ke fitrah insaniyyah kita sebagai manusia yang bertaqwa,” ujar Iskandar.
Senada dengan itu, Ustadz Jajang Aisyul Muzakki, M.Pd. I. dalam ceramahnya mengungkapkan bahwa suatu ketika Nabi Muhammad tengah berada dalam sebuah pertemuan. Beliau tiba-tiba berkata, “Sebentar lagi akan datang calon penghuni surga.” Tidak lama kemudian datanglah seseorang yang sangat sederhana bergabung dalam pertemuan itu.
Pada hari kedua, kejadian itu berulang. Nabi berkata, “Sebentar lagi akan datang calon penghuni surga.” Tidak lama kemudian datanglah orang yang sama seperti hari sebelumnya. Ketika hari ketiga kejadian itu berulang, maka salah seorang sahabat penasaran dan datang menginap di rumah orang itu.
Setelah diamati, ternyata praktik ibadah orang itu biasa-biasa saja. Karena penasaran ia kemudian memberanikan diri bertanya kepadanya, “Anda dikabarkan oleh Nabi menjadi penghuni surga, padahal ibadah Anda biasa- biasa saja. Tidak lebih rajin dan tidak lebih banyak dibandingkan saya. Boleh saya tahu apa kira-kira yang menyebabkan Anda masuk surga?”
“Saya juga tidak tahu, tetapi satu hal yang tidak pernah saya tinggalkan adalah sebelum tidur saya selalu memaafkan semua kesalahan orang lain kepada saya,” sahut lelaki itu. [ruz]