PNM Tawarkan Obligasi Bernilai Rp 2 Triliun

Dirut PT PNM, Parman Nataatmadja
Dirut PT PNM, Parman Nataatmadja

JABARTODAY.COM – BANDUNG
Banyak cara dan upaya untuk meningkatkan kinerja sebuah lembaga. Seperti yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Pada akhir 2014, lembaga BUMN tersebut melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan (PUOB) I PNM 2014. Pada November, penarawan sebanyak-banyaknya bernilai Rp 2 triliun.

“Pada pertengahan Desember tahun lalu, tahap awal, kami membukukan penawaran senilai Rp 500 miliar. Penerbitan obligasi ini sebagai pelengkap 2 obligasi sebelumnya dan beberapa produk lain, seperti Reksadana BUMN yang pertuntukannya bagi pembiayaan mikro dan kami manfaatkan untuk secara langsung membiayai sektor usaha mikro dan kecil (UMK),” tandas Direktur Utama PT PNM, Parman NAtaatmadja, belum lama ini.

Parman mengemukakan, strategi penerbitan obligasi terkini tersebut adalah langkah strategis perseroan. Tujuannya, jelas dia, memperkuat pendanaan bisnis pembiayaan mikro. Terlebih, ujar dia, sektor UMK berpotensi dan berprospek positif serta kuat. Salah satu indikatornya, pendapat dia, UMK merupakan sektor yang terbukti berhasil survive saat negara ini terlanda krisis.

Berbicara tentang pembiayaan sektor UMK, Parman menuturkan, untuk menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku UMK secara langsung, pihaknya menggunakan Unit Layanan Mikro (ULaMM). Selain itu, lanjut dia, pihaknya pun menjalin kerjasama dengan 19 lembaga perbankan umum dalam hal pendanaan pembiayaan ULaMM.

Selama 2014, sambung dia, pihaknya memproyeksikan pembiayaan langsung senilai Rp 3,7 triliun. Hingga November 2014, lanjut dia, pihaknya menyalurkan total pembiayaan (outstanding) bernilai Rp 3,66 triliun. Jumlah itu termanfaatkan 80.050 pelaku UMKM. Angka itu, terang dia, lebih besar 18 persen daripada periode sama 2013, yang angkanya Rp 3,109 triliun.

Untuk meningkatkan kinerja, selain penerbitan obligasi, ucapnya, pihaknya pun memiliki strategi lain, yaitu jangkauan. Sejauh ini, sahut dia, pihaknya menjangkau 27 provinsi, 295 kota-kabupaten, dan 2.865 kecamatan. Hingga akhir 2014, sebut dia, pihaknya mengoperasikan 716 kantor pelayananm, termasuk 588 Kantor ULaMM. “Tahun ini, kami berencana menambah jaringan. Jika terealisasi, kami dapat menjangkau 3.000 kecamatan di negara ini,” cetusnya. (ADR)

Related posts