Pemilihan Komoditas Disesuaikan dengan Kebutuhan Pasar

Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar

JABARTODAY.COM – GARUT  Program Petani Milenial terus berprogres. Tahapan demi tahapan dilalui dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, yang bertujuan agar program berjalan optimal.

Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar menyatakan, selaku offtaker atau pembeli komoditas peserta Petani Milenial, pihaknya pun menerapkan prinsip kehati-hatian. Terutama dalam menentukan komoditas yang diproduksi peserta program ini.

“Tentu kami mencari produk-produk yang mampu bersaing di pasaran, sehingga kami membuat bisnis model dengan komprehensif untuk program Petani Milenial,” ujarnya, di Kebun Wanaraja, Kabupaten Garut, Jumat (18/6/2021).

Menurutnya, pemilihan komoditas yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar menjadi faktor utama menyukseskan program Petani Milenial. Jika pasar sudah dipastikan, PT Agro Jabar langsung membuat analisa usaha tani.

“Itu semua dilakukan agar pendapatan peserta Petani Milenial bisa sesuai atau melebihi besaran yang diharapkan. Itu yang kami lakukan dalam menentukan komoditas untuk petani milenial,” sebutnya.

Berita Terkait

Prinsip kehati-hatian dilakukan pihaknya agar Petani Milenial tahap I berjalan maksimal. Pasalnya, keberhasilan pada tahap I akan menentukan bagaimana program Petani Milenial berjalan pada tahap-tahap berikutnya.

Kurnia mengatakan, proses asesmen yang dilakukan oleh PT Agro Jabar sangat panjang. Salah satunya mendengarkan banyak saran dari banyak pihak, sehingga keputusan yang diambil pihaknya efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Ini tidak boleh gagal. Kenapa? Karena kegagalan di tahap pertama ini akan menyurutkan di tahap kedua. Tetapi kesuksesan tahap ini, akan menjadi pemantik semangat untuk tahap-tahap berikutnya dan mudah direplikasi maupun diduplikasi,” tuturnya.

Dalam program Petani Milenial, PT Agro Jabar sudah menentukan komoditas apa yang akan dibeli. Untuk sektor pertanian, PT Agro Jabar akan menjadi offtaker komoditas tanaman hias. Di sektor peternakan, PT Agro Jabar menjadi pembeli hasil komoditas petani milenial ternak puyuh.

Sedangkan di sektor perikanan, PT Agro Jabar merupakan offtaker komoditas ikan nila. Kurnia menerangkan, untuk komoditas tanaman hias, nantinya akan diekspor ke enam negara di Eropa.

“Tanaman hias ini akan ekspor ke enam negara. Kami juga sudah ada pesanan yang sangat banyak untuk tanaman hias. Tanaman hias yang diekspor bukan tanaman hias yang ramai dibicarakan di sini, tetapi yang menjadi kebutuhan masyarakat di Eropa,” cetusnya.

Sebagai offtaker, diutarakan dia, pihaknya pun akan melakukan pendampingan secara intensif kepada peserta Petani Milenial. Pendampingan ini dilakukan agar petani milenial tidak mengambil keputusan yang salah manakala terjadi masalah saat menjalankan usahanya.

“Kami memutuskan ada pendampingan dari PT Agro Jabar.  Setiap proses yang terjadi dari harus kami ketahui. Sehingga persoalan bisa ditanggulangi dan diambil keputusan. Tujuannya supaya tidak ada keputusan yang terlambat,” pungkasnya. (*)

Related posts