Paruh Kedua 2017, BPR Siap Tancap Gas

 


JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kehadiran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak lain untuk menopang laju pertumbuhan ekonomi. Kehadirannya pun sebagai respon paket kebijakan Oktober 1988 tentang Kejelasan Mengenai Keberadaan dan Kegiatan Usaha BPR. Akan tetapi, sampai kini, masyarakat masih belum begitu memahami dan mengenal peran serta fungsi BPR, selain anggapan sebagai lembaga untuk meminjam dana. Akibatnya, pertumbuhan BPR, khususnya, di Jabar, mengalami perlambatan.

Melambatnya pertumbuhan BPR diakui Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK)_ Kantor Regional 2 Jabar, Riza Aulia. Menurutnya, di Jabar, pertumbuhan aset BPR hingga Maret 2017 hanya 0,26 persen. “Angka pertumbuhan itu lebih rendah dariapda periode sama tahun lalu, yaitu mencapai 5,26 persen,” tandas Riza, belum lama ini, pada Gerak Jalan Sehat Perbarindo dan Peresmian Hari BPR-BPRS Nasional yang bertepatan dengan Harkitnas di Jalan Soekarno Hatta Bandung.

Melambatnya kinerja BPR pun, sambungnya, bukan tanpa penyebab. Dia berpendapat, akhir tahun lalu, terjadinya gejolak ekonomi global berimbas pada seluruh industri keuangan nasional. Selain itu, sambungnya, situasi itu pun bersamaan dengan konsolidasi seluruh BPR pada triwulan awal 2017. Sebenarnya, kata Riza, BPR punya peluang untuk berkembang dan bertumbuh mengingat lembaga perbankan non-umum dan non-konvensional itu punya pangsa pasar. “Karenanya, memasuki paruh ke-2 tahun ini, BPR tentu siap tancap gas, menggenjot kinerja bisnisnya,” tukasnya. (win)

 

Related posts