Panen Mundur, Serapan Beras Terpengaruh

(erwin adriansyah)
(erwin adriansyah)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Tingginya curah hujan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, berefek negatif bagi dunia pertanian. Pasalnya, curah hujan yang tinggi itu membuat musim panen tertunda. Terjadinya pendundaan masa panen, yang sedianya awal Maret 2015, menjadi sekitar akhir Maret atau awal April 2015 terjadi pada daerah produsen beras, termasuk sentra produksi beras Jabar, yaitu wilayah Pantai Utara (Pantura), semisal Cirebon.

“Benar, curah hujan yang tinggi membuat jadwal panen mundur,” tandas Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Alip Apandi, di tempat kerjanya, Gedung Graha Sativa Perum Bulog Divre Jabar, Jalan Soekarnohatta Bandung, Rabu (4/3).

Meski demikian, Alip menegaskan, sejauh ini, pihaknya tidak menerima informasi adanya re-planting atau penanaman ulang akibat adanya gaga panen. Yang terjadi saat ini, ulang Alip, musim panen di Jabar menjadi mundur sebagai efek tingginya curah hujan yang membuat tidak sedikit areal persawahan tergenang.

Alip melanjutkan, mundurnya masa panen itu tetap berpengaruh pada tingkat penyerapan. Pasalnya, jelas dia, kondisi itu membuat stok masyarakat berkurang. Situasi ini, ucap Alip, tidak hanya terjadi di Jabar. Akan tetapi, imbuh dia, juga terjadi di beberapa daerah dan provinsi lain.

Kendati berpengaruh pada serapan, Alip menegaskan, stok dan ketersediaan beras di Jabar tergolong aman hingga 3 bulan mendatang. Disebutkan, ketersediaan beras di Jabar, ucapnya, mencapai 98 ribu ton. Untuk Bandung, lanjut Alip, sebanyak 15 ribu ton.

Guna memenuhi kebutuhan, Alip menegaskan, pihaknya siap menggeser stok beras dari gudang-gudang di Pantai Utara (Pantura), seperti Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, ke daerah-daerah yang panennya tidak banyak, seperti Bandung Raya, Cianjur, dan Ciamis. Menurutnya, penggeseran stok itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah lain, tetapi juga sebagai persiapan menyerap panen wilayah Pantura, yang segera bergulir. Apabila wilayah Pantura Jabar memasuki masa panen, Alip menyatakan, stok beras Jabar bertambah. “Tahun ini, proyeksi penyerapan mencapai 400 ribu ton,” cetusnya.

Alip mengungkapkan, untuk pemenuhan kebutuhan pasar, Jabar melakukan penyerapan dari Jateng. Itu karena, jelas dia, Jabar belum panen. Sedangkan beberapa daerah di Jateng, seperti Demak, sudah panen. “Penyerapan itu untuk pemenuhan kebutuhan pasar,” tutup Alip.  (ADR)

Related posts